Pernah Jadi Korban Kecurangan, Sandiaga Minta Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia Diusut Tuntas
Sandiaga meminta bukti kecurangan harus segera dilaporkan kepada aparat agar menjadi sekedar tuduhan.
Sandiaga meminta bukti kecurangan harus segera dilaporkan kepada aparat agar menjadi sekedar tuduhan.
- Ajudan Sang Suami jadi 'Incaran' Para Cewek, Begini Reaksi Tak Terduga Istri Sandiaga Uno
- Sandiaga Desak Usut Tuntas Kasus Dugaan Surat Suara Tercoblos di Malaysia
- Segini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka
- Sandiaga Rangkul Eks Napi dan Anggota Gank Motor jadi Bagian Pergerakan Ekonomi Indonesia
Pernah Jadi Korban Kecurangan, Sandiaga Minta Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia Diusut Tuntas
Sandiaga Minta Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia Diusut Tuntas
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta dugaan kecurangan pemilu di Malaysia segera ditindaklanjuti. Mengingat saat itu surat suara telah tercoblos.
Sandiaga menceritakan, dirinya juga pernah punya pengalaman serupa saat menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto saat Pemilu 2019.
"Saya baca juga di media dan itu pengalaman saya di 2019, masif terjadi. Jadi tolong segera ditindaklanjuti," pinta Sandiaga Uno saat ditemui di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (7/2).
Sandiaga meminta bukti kecurangan harus segera dilaporkan kepada aparat agar menjadi sekedar tuduhan.
"Jangan kita hanya menuduh, tapi berikan bukti dan serahkan kepada aparat untuk ditindaklanjuti. Tidak ada toleransi," tegas dia.
merdeka.com
Sandiaga bilang satu suara yang masuk ke kotak suara sangat berharga. Itu jadi salah satu pedomannya sebagai Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
"Jadi jangan sampai kita mengambil hak yang bukan milik kita dan mengurangi hak yang sebetulnya milik kita. Itu yang TPN Ganjar-Mahfud kemarin memberikan masukan dari segi Dewan Pakar," ungkap Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga juga buka suara soal dugaan sejumlah orang yang mencoblos surat suara Pilpres 2024 untuk pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Dia berharap pengalaman kecurangan bisa menjadi koreksi pelaksanaan pemilu tahun ini.
Mengingat saat dirinya menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo pada tahun 2019, terjadi ketidaksesuaian jumlah surat suara dengan hasil penghitungan suara.
"Kami memberikan masukan untuk perbaikan. Mudah-mudahan ini bisa dijalankan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran mengaku menemukan dugaan kecurangan setelah mendapatkan foto dan video adanya aktivitas pencoblosan surat suara secara ilegal pada pemilihan luar negeri di Malaysia.
Berdasarkan video yang beredar, tampak surat suara sengaja dibolongi pada kolom paslon nomor urut 03. Surat suara itu kemudian dilipat lagi dengan rapi.