Pesimis dengan Tax Amnesty, Rupiah merosot ke Rp 13.271 per USD
Masih minimnya sentimen positif sementara pelaku pasar makin pesimis terkait realisasi tax amnesty buat Rupiah melemah.
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah di perdagangan hari ini, Kamis (25/8). Rupiah dibuka di level Rp 13.254 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.252 per USD.
Mengutip data Bloomberg, pelemahan Rupiah masih terus berlanjut usai pembukaan. Bahkan, Rupiah sempat menyentuh level Rp 13.271 di satu jam awal perdagangan.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Head of Research NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, harga minyak dunia yang cenderung melemah disertai laju USD yang menguat jelang pertemuan The Fed di akhir pekan ini membuat Rupiah masih sukar untuk berbalik menguat.
Pelemahan Rupiah masih terjadi jelang akhir pekan di mana akan diumumkannya data-data ekonomi penting, salah satunya laporan pertumbuhan GDP kuartal II AS yang akan menjadi bahan pertimbangan The Fed dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan moneter tingkat suku bunga nya.
Selain itu, banyak pelaku pasar yang pesimis dengan realisasi tax amnesty yang membuat Rupiah tidak bergairah.
"Masih minimnya sentimen positif sementara pelaku pasar makin pesimis terkait realisasi tax amnesty hingga akhir bulan Agustus membuat Rupiah masih bergerak tertekan di pekan ini," ujar Reza dalam hasil risetnya.
Di sisi lain, kembali munculnya anggapan terkait pemangkasan tingkat suku bunga makin membuat USD berpeluang lebih perkasa lagi terhadap mata uang lainnya.
"Cermati sentimen yang ada yang mampu mempengaruhi laju Rupiah."
Baca juga:
Terungkap, 90 ribu kendaraan di Garut tak bayar pajak
Ambisi 1 juta rumah Jokowi masih jauh panggang dari api
Rupiah ditutup merosot di level Rp 13.252 per USD
Menkeu sebut holding BUMN harus perhatikan pemegang saham minoritas
Jasa Marga diminta perbanyak informasi di jalur mudik lebaran
Paket kebijakan XIII, izin bangun rumah murah dipangkas jadi 44 hari
Sri Mulyani: Industri hilirisasi di Indonesia masih perlu dibenahi