PHK karyawan, jalan terakhir pengusaha di tengah ekonomi makin sulit
Bila perekonomian tidak membaik, pengusaha cenderung memilih melakukan efisiensi karyawan.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika sempat menyentuh level terendah yakni Rp 14.700 per USD. Situasi ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi sektor industri.
Bayang-bayang PHK massal mulai nampak di depan mata. Salah satunya karena Bank Indonesia berkukuh mempertahankan suku bunga atau BI Rate di level 7,5 persen dan ini dianggap tidak mendukung kinerja sektor industri.
-
Kenapa diklaim bahwa PKB menolak uang Rp4 triliun? Uang bernilai fantastis itu disebut agar Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mundur dari posisinya selaku calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Di mana Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat digelar? Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan, OJK Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama Bank Indonesia dan 14 Lembaga Jasa Keuangan menggelar Pasar Keuangan Rakyat (PKR) yang dilaksanakan pada 27-29 Oktober 2023 di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.
-
Kenapa Pejuang Rupiah harus bekerja keras? "Tidak ada di dunia ini yang diberikan kepadamu. Kamu harus keluar dan mendapatkannya! Tidak ada yang mengatakan itu akan mudah, tetapi kerja keras selalu terbayar."
-
Siapa yang dikabarkan sebagai calon Menteri Keuangan di pemerintahan Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Anggota Komisi XI DPR, Misbakhun mengaku, telah mengingatkan BI terkait suku bunga acuan. Namun bank sentral berkukuh mempertahankan suku bunganya di level 7,5 persen hingga September 2015.
Menurut Misbakhun, tingginya suku bunga di tengah anjloknya nilai tukar, mengganggu kinerja sektor industri. Bukan tidak mungkin, imbasnya mengarah pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) lantaran pelaku industri tak mampu bertahan.
"Karena kalau ditahan, dunia usaha akan tercekik, akibatnya melakukan PHK sebagai pilihan sulit akhirnya diambil pengusaha karena dunia usaha juga tidak menguntungkan," kata Misbakhun di Jakarta, Sabtu (26/9).
Ancaman PHK sangat mengkhawatirkan. Politisi Partai Golkar itu menyadari bila perekonomian tidak membaik, pengusaha cenderung memilih melakukan efisiensi karyawan demi menekan biaya produksi.
Terutama industri yang mengandalkan bahan baku dari impor. Di saat rupiah anjlok, beban pembelian bahan baku semakin besar dan otomatis biaya produksi meningkat.
"Ini yang kita khawatirkan bersama, karena sebagian besar komponen industri kita banyak yang melakukan impor, kalau rupiahnya masih murah dan dolar mahal akan membuat industri yang berbahan baku impor kasihan dan biayanya tinggi sekali, tidak laku dijual. Mau nggak mau kurangi jumlah produksinya," terangnya.
(mdk/noe)