Piutang Negara Capai Rp170 Triliun, Paling Banyak dari BLBI
Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Encep Sudarwan mengatakan, PUPN telah mengurus piutang dari 45.524 berkas kasus piutang negara (BKPN).
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) mencatat, total piutang negara yang tengah diurus Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) hingga September 2022 sebanyak Rp170,23 triliun. Mayoritas berasal dari kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Encep Sudarwan mengatakan, PUPN telah mengurus piutang dari 45.524 berkas kasus piutang negara (BKPN).
-
Apa yang dimaksud dengan perbandingan? Perbandingan atau rasio adalah salah satu teknik atau cara untuk membandingkan dua besaran.
-
Apa saja jenis-jenis tindak pidana pemilu yang diatur dalam UU Pemilu? Jenis-jenis tindak pidana pemilu diatur dalam Bab II tentang Ketentuan Pidana Pemilu, yaitu Pasal 488 s.d. Pasal 554 UU Pemilu. Di antara jenis-jenis tindak pidana tersebut adalah sebagai berikut: 1. Memberikan Keterangan Tidak Benar dalam Pengisian Data Diri Daftar PemilihPasal 488 UU PemiluSetiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar mengenai diri sendiri atau diri orang lain terutang suatu hal yang diperlukan untuk pengisian daftar pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp12 juta.Data diri untuk pengisian daftar pemilih antara lain mengenai nama, tempat dan tanggal lahir, gelar, alamat, jenis kelamin, dan status perkawinan.
-
Apa perbedaan pegal biasa dan pegal linu? Pegal biasa adalah kondisi di mana tubuh terasa kaku dan nyeri, seringkali disebabkan oleh aktivitas fisik berlebihan, posisi tidur yang tidak nyaman, atau gaya hidup yang tidak sehat. Sementara itu, pegal linu adalah reaksi tubuh di mana tubuh terasa kaku, nyeri, dan tidak nyaman pada persendian dan otot.
-
Kenapa penting untuk memahami perbedaan Pemilu dan Pilkada? Meskipun sama-sama proses demokratis untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat, terdapat perbedaan Pemilu dan Pilkada mendasar yang perlu diketahui masyarakat.
-
Apa itu Keteng-keteng? Keteng-keteng Memiliki Senar Seperti disinggung sebelumnya, alat musik ini memiliki bentuk menyerupai gitar. Di sana, terdapat tiga senar namun bukan berbahan nilon atau logam melainkan dari kulit bambu itu sendiri.Mengutip Instagram @sumut.berbudaya, senar menjadi unsur melodis dari alat musik ini. Dengan adanya senar, suaranya menjadi mendayu dan merdu.Senar juga yang membuat suaranya semakin beragam, tergantuk proses penyetemannya dan sisi mana yang dipukul.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
"Gross-nya aja adalah Rp170,23 triliun, di mana sebagian besar piutang BLBI. Piutang BLBI-nya sekitar Rp150 triliun, ini gross-nya," terang Encep dalam sesi media briefing, Jumat (16/9).
Kendati secara nilai rupiah paling besar, total berkas yang diperoleh dari para debitur kasus BLBI hanya sekitar 13.600 berkas. Sebab, berkas piutang yang kini diurus bukan hanya berasal dari debitur-debitur besar saja.
"Ya itu ada dari yang kecil-kecil. Jadi kalau mengenal obligor bukan yang triliun saja, ada juga utang-utang kecil. Ada yang ratusan, puluhan juta juga ada," ungkap dia.
Perkuat PUPN
Guna mempercepat hak negara atas piutang tersebut, pemerintah telah memperkuat peran PUPN untuk melakukan penagihan kepada debitur/obligor tersebut. Itu dilakukan lewat penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2022.
Salah satu materi muatan dalam PP itu adalah mengatur upaya-upaya pembatasan keperdataan maupun penghentian layanan publik kepada debitur. Namun, penghentian layanan ini dipastikannya akan betul-betul dikenakan bagi orang yang sebetulnya mampu membayar utangnya ke negara tapi tidak cepat dilakukan.
"Kita membatasi orang-orang itu yang tentu saja ini selektif ya, dengan data akurat, orang-orang yang sebenarnya mampu bayar," ujar Encep.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)