PLN Optimalkan EBT Kejar Rasio Elektrifikasi 100 Persen di 2020
Pelaksana tugas Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mencari cara untuk melistriki wilayah terpencil yang sulit diakses.
Pelaksana tugas Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mencari cara untuk melistriki wilayah terpencil yang sulit diakses.
Hal tersebut bertujuan untuk mengejar target pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) 100 persen pada 2020, dengan mengoptimalkan pengoperasian pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Kenapa PLN menerapkan strategi ARED untuk pengembangan energi baru terbarukan? Oleh karena itu, Darmawan mengatakan, PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Bagaimana Jakarta Electric PLN bisa unggul di set pertama melawan Jakarta Livin Mandiri? Serangan dua pemain asing yaitu Marina Markova dan Katerina Zhidkova membuat PLN unggul 25-19.
"Kita lagi godok gimana caranya daerah yang susah mampu menyelesaikan masalah itu," kata Inten, di Jakarta, Selasa (19/11).
Dia menyebutkan, beberapa pilihan solusi untuk mengejar pemerataan kelistrikan, yaitu membuat sistem kelistrikan komunal dengan sumber energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTMH).
"Dengan komunal kecil-kecil yang kayak kita di NTT, apakah itu PLTS, biomassa dan PLTMH," tuturnya.
Dia melanjutkan, PLN juga mengusulkan pengoperasian Tabung Listrik (Talis) dengan mengkolaborasikan program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang digagas Kementerian ESDM. Usulan tersebut pun sedang digodok Kementerian ESDM, untuk menentukan langkah mempercepat pemerataan kelistrikan.
"ESDM akan mencoba meramu antara program ESDM dulu LTSHE dengan program PLN bisa di match-kan," tandasnya.
Pengaliran Listrik
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, butuh 1,1 juta rumah tangga teraliri listrik, untuk mencapai target rasio elektrifikasi sebesar 99 persen pada 2019. Realisasi rasio elektrifikasi nasional pada bulan September 2019 mencapai angka 98,86 persen.
Dari sekitar 1.103.859 rumah tangga tersebut, berdasarkan Basis Data Terpadu Badan Pusat Statistik (BPS) dan hasil verifikasi PLN, 710.008 rumah tangga diantaranya merupakan masyarakat tidak mampu. Namun, sudah ada jaringan listrik di lingkungan rumah mereka.
"Rumah tangga itu tidak dapat membayar sambungan pasang baru karena ketidakmampuan ekonomi," tuturnya.
Untuk melistriki 710.008 rumah tangga tidak mampu tersebut, pemerintah mengeluarkan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 450 VA untuk masyarakat tidak mampu dari program sinergi BUMN, tanggung jawab sosial PT PLN (Persero), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang dianggarkan Pemerintah Daerah, program one man one hope PT PLN (Persero) dan program KESDM Peduli.
"Program BPBL mulai memperlihatkan hasil di mana masyarakat tidak mampu tersebut kini telah mendapatkan sambungan listrik dan rasio elektrifikasi nasional perlahan-lahan meningkat dan diperkirakan rasio elektrifikasi sampai akhir tahun 2019 sebesar 99,23 persen," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)