Postur APBN 2022: Belanja Negara Rp2.775 Triliun dan Pendapatan Rp1.895 Triliun
Sri Mulyani mengatakan, belanja negara pada tahun depan berkisar antara 14,69 - 15,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp2.631,8 triliun - Rp2.775,3 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibanding 2021 yaitu 15,58 persen dari PDB atau Rp2.750 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati tengah menyiapkan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Dalam penyusunan ini, belanja negara tahun depan diprediksi akan berkisar antara Rp2.631,8 triliun - Rp2.775,3 triliun.
Sri Mulyani mengatakan, belanja negara pada tahun depan berkisar antara 14,69 - 15,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp2.631,8 triliun - Rp2.775,3 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibanding 2021 yaitu 15,58 persen dari PDB atau Rp2.750 triliun.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
Menurutnya, belanja negara akan terus didesain secara automatic stabilizer. "Artinya waktu ekonomi menekan masyarakat maka kita membantu, waktu ekonomi membaik maka APBN akan menurun atau scaling down. Sehingga APBN tetap fleksibel dan relatif bisa dijaga keberlanjutan dan kesehatannya," kata Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 pada Kamis (29/4).
Belanja ini dialokasikan untuk belanja pusat dengan kisaran 10,36 - 10,63 persen dari PDB atau Rp1.856 triliun - Rp1.929,9 triliun, dan transfer ke daerah dan dana daerah berkisar 4,33 - 4,66 persen dari PDB atau Rp775,8 triliun - Rp845,3 triliun).
Pendapatan Negara
Sementara itu, pendapatan negara pada 2022 berkisar 10,18 - 10,44 persen dari PDB atau Rp1.823,5 triliun - Rp1.895,4 triliun.
Pendapatan ini terdiri dari penerimaan pajak berkisar 8,37 - 8,42 persen dari PDB atau Rp1.499,3 triliun - Rp1.528,7 triliun, PNBP antara 1,80 - 2 persen dari PDB atau Rp322,4 triliun - Rp363,1 triliun, dan hibah berkisar 0,01 - 0,02 persen dari PDB atau Rp1,8 triliun - Rp3,6 triliun.
Defisit pada 2022 diprediksi berkisar 4,51 - 4,85 persen dari PDB atau Rp808,2 triliun - Rp879,9 triliun. Angka ini lebih kecil daripada 2021 yaitu 5,70 persen dari PDB atau Rp1.006,3 triliun.
Menurut Sri Mulyani, outlook 2021 menjadi baseline untuk penyusunan postur makro finansial 2022. APBN 2021 masih sebagai instrumen utama untuk penanganan Covid-19, program vaksinasi, dan akselerasi pemulihan ekonomi dengan menjaga defisit di 5,7 persen dari PDB.
"APBN 2022 digunakan sebagai instrumen kebijakan penguatan recovery dan menjalankan reformasi struktural," katanya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)