Potensi hasil laut senilai Rp 360 triliun raib
Faktanya, hanya kurang dari 1 persen armada perikanan Indonesia yang beroperasi di ZEEI.
Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menilai, sejak Presiden SBY mengeluarkan Instruksi Presiden No.15 Tahun 2011 tentang Perlindungan Nelayan, armada perikanan nasional justru bertumpuk di perairan kepulauan.
Sementara kapal-kapal dengan bobot 50, 100, atau bahkan lebih besar dari 200 GT mengalami pertumbuhan negatif. Ketua Dewan Pembina KNTI Riza Damanik menilai, Presiden SBY telah menyia-nyiakan peluang dua periode pemerintahannya untuk mengelola kekayaan sumber daya perikanan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa itu kue ketan? Kue ketan adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki tempat istimewa dalam ragam kuliner nusantara.
-
Apa itu Kulat Pelawan? Heimioporus sp adalah sebuah jenis jamur langka dengan warna dominan merah di batang hingga payungnya. Ia juga berwarna kuning, sedikit putih di sisi bawah. Ukurannya beragam, ada yang kecil, sedang sampai sebesar kepalan tangan anak-anak.
-
Bagaimana Bontang mengukuhkan Kelana? Wali Kota Bontang Basri Rase mengukuhkan Pengurus Kelurahan Tangguh Bencana (Kelana) di Stadion Bessai Berinta, Kamis (16/11). Dalam program ini, sedikitnya 499 Ketua RT masuk sebagai pengurus di masing-masing kelurahan.
-
Kenapa ketan unti dikenal sebagai "kue kematian"? Bagi masyarakat Tugu, ketan unti biasanya dikenal sebagai kue kematian. Ini karena, kue tersebut hanya disajikan saat ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Sangat penting bagi warga Kampung Tugu dalam mendoakan orang yang sudah meninggal sebelum dimasukkan ke dalam kubur.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
Padahal potensi kelautan di ZEEI sangat besar. "Diperkirakan lebih dari 2,1 juta ton ikan bernilai ekonomi tinggi berada di kawasan ini," kata Riza, Kamis (24/4).
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan disebutkan bahwa kapal-kapal ikan yang seharusnya beroperasi di ZEEI mengalami penurunan jumlah. Kapal dengan bobot 50-100 GT turun dari 1.801 di 2011 menjadi 1.670 di 2013, bobot 100-200 GT turun dari 1.204 menjadi 1.180 di 2013, kapal dengan bobot lebih besar dari 200 GT turun dari 354 menjadi 340.
"Faktanya, hanya kurang dari 1 persen armada perikanan Indonesia yang beroperasi di ZEEI. Minimnya armada tidak saja menyebabkan hilangnya potensi ekonomi sekitar Rp 360 triliun, baik dari kegiatan penangkapan ikan di ZEEI maupun pengolahannya. Namun, juga berdampak langsung terhadap semakin padat dan kuatnya kompetisi antara armada perikanan rakyat dengan kapal-kapal besar di perairan kepulauan," ungkap Riza.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Usaha Perikanan Tangkap, kapal-kapal ikan dengan bobot lebih dari 30 GT, berukuran diatas 100 GT, dan kapal-kapal yang diperoleh melalui pengadaan luar negeri dan/atau buatan luar negeri diberikan daerah penangkapan ikan di ZEEI.
Guna menjawab besarnya tantangan menyejahterakan nelayan, mengimbangi lonjakan penduduk, dan tingginya konsumsi ikan rakyat Indonesia, maka di level produksi, kegiatan perikanan tangkap kedepan perlu mensinergikan 2 strategi sekaligus.
Strategi tersebut, kata Riza, dimulai dari merevitalisasi armada-armada perikanan rakyat, khususnya yang berukuran di bawah 30 GT. "Tujuannya, agar secara kualitas armada perikanan rakyat semakin layak. Namun secara kuantitas perairan kepulauan tidak justru semakin jenuh dan padat," kata Riza.
Selain itu, secara bertahap perlu melakukan restrukturisasi armada perikanan nasional agar dapat beroperasi di kawasan ZEEI. "Khususnya, kepada sekitar 1,000 kapal dengan bobot 40-100 GT yang selama ini beroperasi di perairan kepulauan Indonesia," tutup Riza.
Baca juga:
Paksa kapal pasang merah putih, industri maritim menggeliat
Mutiara Indonesia terbaik di dunia tapi tak digarap dengan baik
Pengusaha akan uji Jokowi, Prabowo, JK, Dahlan dan Gita
Indonesia sia-siakan Rp 229,5 triliun tiap tahun
Indonesia lemah manfaatkan potensi besar kekayaan lautan