Presiden Jokowi: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Adalah Menurunkan Kasus Covid-19
Presiden mencontohkan, pengalaman Indonesia saat periode Februari-Mei 2021 ketika kasus Covid-19 terus menurun. Saat itu pula, kegiatan ekonomi di berbagai sektor mulai menggeliat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa kunci pertumbuhan ekonomi domestik saat ini adalah keberhasilan menurunkan kasus Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden dalam video pengarahan kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Timur, Kamis (19/8) yang ditayangkan Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (20/8).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Mengapa Jokowi mendorong kerja sama ekonomi biru dengan India? "Potensi kerja sama tersebut bisa kita dorong menuju ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritim dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan,"
Presiden mencontohkan, pengalaman Indonesia saat periode Februari-Mei 2021 ketika kasus Covid-19 terus menurun. Saat itu pula, kegiatan ekonomi di berbagai sektor mulai menggeliat.
"Kita pernah mencapai (kasus Covid-19 harian) tinggi itu di Februari awal, kemudian menuju ke Mei turun dan itu kalau turun itu pasti diikuti oleh perbaikan ekonomi. Ekonomi naik," ujar Presiden.
Hingga pertengahan Mei 2021, penularan kasus Covid-19 masih terkendali yang ditandai dengan rata-rata kasus baru Covid-19 menurun ke 3.500 kasus per hari. Namun beberapa saat setelah pertengahan Mei 2021, terjadi lonjakan kasus Covid-19. Beberapa wilayah menjadi zona merah karena penularan Covid-19 yang begitu tinggi saat itu yakni Kudus, Jawa Tengah dan Bangkalan, Jawa Timur.
"Begitu muncul di Kudus, begitu muncul di Bangkalan, saat itu di luar dugaan kita. Karena dari deteksi yang kita lihat itu ada di Jakarta, Indramayu dan di Medan. Munculnya di tempat lain, karena memang barang ini (Covid-19) tidak kelihatan, langsung melompat ke 56.000 kasus," jelas Presiden.
Hentikan Kasus
Dengan lonjakan kasus baru Covid-19 saat akhir Mei 2021 itu, Presiden harus memutuskan kebijakan untuk menghentikan lonjakan kasus Covid-19 tersebut.
"Saat itu saya sampaikan kepada Panglima TNI dan Kapolri, tidak ada pekerjaan lain, yang ada menghentikan ini, jangan sampai melompat ke 80.000 (kasus) melompat ke 160.000 (kasus). Sekali lagi hati-hati mengenai ini," kata Presiden menceritakan kondisi saat itu.
Presiden menyampaikan jika ingin ekonomi terus bertumbuh, maka penularan kasus Covid-19 harus dikendalikan. Saat periode Februari hingga akhir Mei 2021 ketika kasus Covid-19 mereda, ekonomi di Jatim pun tampak menggeliat. Hal itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal II di Jatim yang sebesar 7,05 persen (yoy).
"Kunci pertumbuhan ekonomi sekarang ini adalah menurunkan kasus Covid-19," ujar Presiden Jokowi.
(mdk/idr)