Produk Kayu Lapis Asal Temanggung Berhasil Merambah Pasar Internasional
Sebanyak 25 kontainer produk kayu lapis berbagai jenis telah diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas
Sebanyak 25 kontainer produk kayu lapis berbagai jenis telah diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas
- Ada 26.415 Kontainer Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Menteri Agus: Jangan-Jangan Isinya Barang Jadi
- Ubah Lahan Kosong Jadi Ladang Emas, Budidaya Talas Pratama Laku Keras di Pasar Lokal dan Internasional
- Wamendag Sebut Penumpukan Kontainer di Pelabuhan Hambat Produktivitas Industri Dalam Negeri
- Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Produk Kayu Lapis Asal Temanggung Berhasil Merambah Pasar Internasional
Bea Cukai Magelang mendampingi PT Prima Wana Kreasi Wood Industry (PWKWI) mengekspor produk berupa blockboard dan plywood (kayu lapis) ke sejumlah negara.
Petugas melaksanakan pengawasan pemuatan produk ekspor perusahaan yang berlokasi di Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung tersebut.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai, Windarto, menyebutkan, kegiatan ekspor ini bernilai miliaran rupiah.
Sebanyak 25 kontainer produk kayu lapis berbagai jenis telah diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas ke negara Amerika Serikat, Australia, Jepang, Mexico, dan Thailand.
“Selain produk kayu lapis PT PWKWI yang telah banyak diminati di mancanegara, perusahaan ini juga telah menyerap tenaga kerja sebanyak 495 orang,” ujar Windarto.
Dengan fasilitas yang diberikan bea cukai kepada perusahaan, kawasan berikat ini telah menguntungkan bagi perusahaan, negara, dan juga masyarakat.
“Keuntungan dari fasilitas fiskal yang diberikan yaitu untuk perusahaan berupa arus cash flow yang lancar dan penurunan biaya produksi,” kata Windarto.
Sementara untuk negara, fasilitas ini dapat menambah devisa negara, meningkatkan iklim investasi, dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.
“Dan bagi masyarakat dapat menciptakan lapangan kerja serta mendorong perekonomian masyarakat sekitar,” tutup Windarto.