Profil Lengkap SAP: Skandal Suap Pejabat Indonesia, Terungkap!
Kasus tersebut diungkap oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC)
Kasus tersebut diungkap oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC)
- Tak Seribet di Indonesia, Melamar Kerja di Amerika Serikat Hanya Bawa Persyaratan ini
- Menkominfo Soal Suap SAP: Kasus Lama, Skalanya Terlalu Kecil
- Perusahaan Software Asal Jerman SAP Diduga Suap Pejabat Indonesia
- AS Ungkap Pejabat Indonesia Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Kementerian Kelautan dan Perikanan Jawab Begini
Profil Lengkap SAP, Perusahaan Disebut Suap Sejumlah Pejabat Indonesia
Profil Lengkap Perusahaan SAP Asal Jerman
Perusahaan perangkat lunak dan software asal Jerman, System Analyse Programmentwicklung (SAP) disebut melakukan penyuapan kepada sejumlah pejabat Indonesia di beberapa instansi.
Beberapa di antaranya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika.
Kasus tersebut terungkap usai Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) mengungkapkan SAP terlibat kasus suap di 2 negara yakni Afrika Selatan dan Indonesia.
Profil Perusahaan SAP
Berdasarkan laman resmi perusahaan, SAP didirikan pada 1 April 1972 oleh 5 mantan karyawan IBM.
Antara lain Dietmar Hopp, Hasso Platter, Claus Wellenreuther, Klaus Tschira, dan Hans Werner Hector.
Ide mereka mendirikan perushaan untuk menciptakan perangkat lunak perusahaan standar yang mengintegrasikan semua proses bisnis dan memungkinkan pemrosesan data secara real-time.
SAP yang berkantor pusat di Walldorf, Jerman. Perusahaan ini memiliki beberapa pelanggan awal yakni pabrik nilon milik ICI di Ostringen, Jerman, Knoll, Burda, Linde, dan Schott.
Pada tahun 1975, mereka telah membangun aplikasi untuk akuntansi keuangan (RF), verifikasi faktur dan manajemen inventaris (RM).
Kemudian pada tahun 1979, perusahaan mulai mengembangkan SAP R/2, perangkat lunak generasi kedua dan dilanjutkan perangkat generasi ketiga yakni SAP R/3.
Dengan diperkenalkannya perangkat lunak SAP R/2 dan SAP R/3, perusahaan menetapkan standar global untuk perangkat lunak perencanaan sumber daya perusahaan (ERP).
Kini, SAP S/4HANA membawa ERP ke level berikutnya dengan menggunakan kekuatan komputasi dalam memori untuk memproses data dalam jumlah besar. Tak hanya itu, ERP digunakan untuk mendukung teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin.
Data per 2023, SAP memperkerjakan sekitar 105 ribu karyawan di 157 negara. Mereka telah memiliki mitra lebih dari 24 ribu entitas di seluruh dunia. Tercatat pada 2022 perusahaan itu meraup keuntungan sekitar 29,52 miliar euro atau Rp501 triliun (kurs Rp16.999).
Adapun lokasi pengembangan lebih dari 100 yang tersebar di seluruh dunia. Menurut indeks keberlanjutan Dow Jones SAP menduduki peringkat pertama selama 16 tahun berturut-turut.
Sebagai informasi, Departemen Kehakiman AS merilis laporan terbaru tentang dugaan skandal suap yang dilakukan perusahaan software asal Jerman, SAP dengan sejumlah pejabat di Pemerintah Indonesia.
Mengutip laporan dari website United States Departement of Justice (DOJ), Rabu (15/1) menyebutkan mereka harus membayar denda sebesar USD220 juta atau Rp3,4 triliun untuk menyelesaikan proses penyelidikan yang dilakukan DOJ dan Securities & Exchange Commission (SEC).
Ini karena SAP terbukti melanggar Undang-undang Praktik Korupsi Asing.
“SAP memberikan suap kepada pejabat di Indonesia untuk mendapatkan bisnis pemerintah yang berharga,” kata Asisten Jaksa Agung Nicole M. Argentieri dari Divisi Kriminal Departemen Kehakiman.
Menurut keterangan resmi itu, antara sekitar tahun 2015 dan 2018, SAP, melalui agen-agen tertentu, terlibat dalam skema untuk menyuap pejabat Indonesia guna mendapatkan keuntungan bisnis.
Hal yang tidak pantas bagi SAP sehubungan dengan berbagai kontrak antara SAP dan departemen, lembaga, dan lembaga di Indonesia.
“Termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia) dan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi milik negara dan dikendalikan oleh negara) BAKTI,”
ujar Asisten Jaksa Agung Nicole M. Argentieri dari Divisi Kriminal Departemen Kehakiman AS.