Program Langit Biru Buat Masyarakat Mulai Tinggalkan BBM Premium
Program Langit Biru (PLB) Pertamina dinilai berhasil mengedukasi masyarakat untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan. Hal itu terlihat dari banyak pengguna bbm jenis Premium yang beralih ke Pertalite dan Pertamax
Program Langit Biru (PLB) Pertamina dinilai berhasil mengedukasi masyarakat untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan. Hal itu terlihat dari banyak pengguna bbm jenis Premium yang beralih ke Pertalite dan Pertamax.
"Program ini mendorong masyarakat untuk memakai BBM yang lebih ramah lingkungan. Pada akhirnya, ketika masyarakat menyadari manfaat Pertalite atau Pertamax, secara sadar beralih memakai BBM dengan oktan yang lebih tinggi tersebut. Konsumen teredukasi melalui pengalaman empiris," kata Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW) M. Adnan Rarasina di Jakarta, Jumat (26/2).
-
Siapa yang melakukan pemantauan ketersediaan BBM di SPBU Batam? Di wilayah yang sama, Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman melakukan pemantauan ketersediaan BBM di SPBU di wilayah Batam.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Siapa yang melakukan kunjungan ke SPBU di rute Jakarta-Bandung? Guna memastikan hal tersebut, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro melakukan kunjungan ke sejumlah sarana dan fasilitas Pertamina yang akan dilalui oleh pemudik pada rute Jakarta-Bandung.Sejumlah fasilitas tersebut antara lain SPBU rest area KM 57 A Tol Jakarta-Cikampek, SPBU rest area KM 88 A dan SPBU 34.402.27 Bandung.
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
Dia pun mengaku mendukung kelanjutan dan perluasan PLB Pertamina pada 2021, baik yang dilakukan di area Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) maupun non Jamali.
"Kelanjutan program tersebut di berbagai kota/kabupaten dan juga perluasan di daerah lain, juga menunjukkan kepedulian Pertamina terhadap lingkungan," jelas dia.
Penggunaan BBM dengan oktan lebih tinggi disebutkan sangat penting untuk menciptakan udara yang lebih sehat dan bersih. Meski manfaatnya tidak bisa dirasakan secara instan, namun dalam jangka panjang, akan menjadi investasi bagi lingkungan dan juga kesehatan masyarakat.
"Oleh karena itu, Pertamina sebaiknya juga harus mempertahankan program ini, agar kesadaran masyarakat terus meningkat," ujarnya.
Pada 2021 Pertamina melanjutkan Program Langit Biru, yang mana dalam program ini, BUMN tersebut memberikan diskon harga bagi pengguna Pertalite.
Untuk area Jamali, tercatat 75 kabupaten/kota yang memulai PLB gelombang kedua, sejak Januari-Maret, di antaranya Bogor, Cirebon, Kuningan, Cimahi, Sleman, Malang, Surabaya, Mojokerto, Klungkung, Karangasem, Badung, dan Denpasar.
Non Jamali
Sedangkan untuk non Jamali adalah tercatat 21 kabupaten/kota yang memulai PLB pada Januari-April. Di antaranya Palembang, Medan, Manado, Pekanbaru, Balikpapan, Pontianak, Kendari, Ambon, Jayapura, dan Mataram.
Di Medan, komunitas otomotif juga menyambut baik PLB Pertamina, yang mulai digelar 14 Februari 2021.
"Sangat positif. Selain mendukung udara bersih, juga bisa mendorong masyarakat untuk memakai BBM ramah lingkungan seperti Pertalite dan Pertamax," kata Ketua Club Ayla Indonesia (CAI) Chapter Medan, Ryo Gatot.
Menurut dia, PLB juga besar manfaatnya karena melalui program tersebut, member CAI semakin termotivasi memakai BBM dengan RON yang lebih tinggi.
Dikatakannya, hampir seluruh member CAI Chapter Medan memang menggunakan BBM dengan angka oktan tinggi, bahkan, mayoritas sudah memakai Pertamax.
"Kami sudah merasakan sendiri manfaat BBM dengan oktan tinggi, Pertamax atau minimal Pertalite. Untuk touring ke daerah yang penuh tanjakan, juga sangat oke. Lebih ekonomis pula," ujarnya.
Sumber: Liputan6.com