Progres Pembangunan PLTA Jatigede Capai 85 Persen
Progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 2x25 Mega Watt (MW) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat telah mencapai 85 persen. Percepatan pembangunan ini sejalan dengan komitmen PLN dengan pilar green yang tertuang dalam transformasi PLN guna meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 2x25 Mega Watt (MW) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat telah mencapai 85 persen. Percepatan pembangunan ini sejalan dengan komitmen PLN dengan pilar green yang tertuang dalam transformasi PLN guna meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Direktur Mega Proyek dan EBT PLN M. Ikhsan Asaad menyampaikan, bahwa progres pembangunan PLTA Jatigede efektif mulai sejak 2015 lalu dan saat ini telah menunjukkan progres signifikan. PLTA Jatigede nantinya dimanfaatkan untuk mendukung sistem kelistrikan interkoneksi Jawa-Bali.
-
Di mana PLTA Ketenger berada? Salah satu peninggalan Belanda itu adalah PLTA Ketenger, lokasinya berada di Gerumbul Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden.
-
Kapan PLTA Kracak diresmikan? Sebagian besar desain gedung pembangkit tidak diubah sejak pertama diresmikan pada 1926, dan hanya diperbarui sesuai bentuk awal.
-
Dimana lokasi PLTA Jelok? Tak jauh dari sana terdapat deretan rumah dinas yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal para karyawan PLTA. Saat ini, deretan rumah dinas itu dijuluki sebagai kampung kolonial.
-
Di mana PLTA Gunungtua terletak? Sebuah unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) peninggalan Belanda masih berdiri kokoh di Desa Gunungtua, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
-
Apa yang dihasilkan oleh PLTA Ketenger? Selain untuk menggerakkan turbin, air dari PLTA Ketenger juga dialirkan menuju saluran irigasi untuk mengairi pertanian sekitar.
-
Kenapa PLTA Kracak dibangun? Kala itu, Kota Buitenzorg atau Bogor jadi salah satu kota penyangga Batavia yang sibuk. Banyak aktivitas pemerintahan, industri, pendidikan dan penelitian oleh Belanda yang dilakukan di sana, sehingga membutuhkan supply listrik.
"Proyek PLTA saat ini sudah mencapai 85 persen, meski ada beberapa tantangan tersendiri namun kami yakin dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik antara PLN, Unit pelaksana dan juga kontraktor, serta dukungan dari Kementerian ESDM dan Kementerian PUPR proyek ini akan dapat kami selesaikan di tahun 2021 ini," jelas Ikhsan, Senin (5/4).
Dengan kapasitas total 110 MW PLTA Jatigede memiliki potensi target produksi listrik tahunan sebesar 462.6 Giga Watt Hour (GWH) dengan peak hour 157.4 GWH dan off peak hour 305.2 GWH.
Saat ini progress pengerjaan meliputi pembangunan gedung pembangkit (power house) dengan tipe semi underground, saluran pembawa air (water ways), tangki pandatar air (surge tank), pipa pesat (penstock), saluran buang (tailrace), bangunan transmisi (transformer yard, switchyard), jaringan transmisi (transmission line) dan peralatan electromechanical (turbin, generator, control unit) serta bangunan penunjang lainnya.
Adapun nilai investasi pembangkit ini mencapai USD 85 juta dan Rp 735 Milyar dengan sumber dana yang berasal dari Anggaran PLN (APLN) dan Export Credit Agency (ECA). Sedangkan untuk pekerjaan utama PLTA Jatigede, PLN telah menunjuk kontraktor pelaksana yaitu Konsorsium Sinohydro - PT PP (Persero)dan PLN Enjiniring sebagai konsultan.
Salah satu capaian penting dalam progres pengerjaan PLTA, PLN UIP JBT pada Oktober 2019 lalu telah berhasil menyelesaikan pekerjaan top heading excavation atau penggalian saluran air di headrace tunnel sepanjang 2.218,73 meter.
Headrace tunnel berfungsi sebagai terowongan penghubung penampungan air dengan penstock, yang juga terhubung dengan power station. Saat beroperasi nanti, pembangkit ini direncanakan akan memanfaatkan air dari Waduk Jatigede di Sungai Cimanuk, dengan membuat struktur intake untuk mengalirkan air ke terowongan menuju power house dan menghasilkan listrik sebesar 110 MW.
M Ikhsan menyebutkan, selain PLTA Jati Gede, PLN juga membangun beberapa proyek pembangkit listrik EBT lainnya di Provinsi Jawa Barat. "PLN sangat mendukung pencapaian target program energi terbarukan 23 persen pada 2025. Selain PLTA Jatigede, kami akan terus menggenjot penyelesaian program-program EBT lainnya di Jawa Barat," imbuh Ikhsan.
Proyek tersebut diantaranya PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 4 x260 MW yang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Serta, PLTP Tangkuban Perahu 3 x 20 MW yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Sehingga total pembangkit listrik green energy di Jawa Barat yang akan dibangun oleh PLN adalah sebesar 1210 MW (sumber data RUPTL PT PLN (Persero) Tahun 2019-2028).
(mdk/azz)