Punya Potensi Besar, Menteri Trenggono Ajak Turki Investasi Budidaya Ikan Tuna di Indonesia
Menteri Trenggono mengajak Turki untuk pengembangan budidaya ikan Tuna di Indonesia.
Menteri Trenggono mengajak Turki untuk pengembangan budidaya ikan Tuna di Indonesia.
- Indonesia Ekspor Ikan Tuna Hingga Paha Kodok ke Eropa, Nilainya Tembus Rp5,2 Triliun
- Dilepas Menteri Kelautan, Tuna Kaleng Produksi Banyuwangi Diekspor ke Kanada
- 2 Mei Hari Tuna Sedunia, Momen untuk Mengenal Ikan Penuh Gizi
- Mengintip Budi Daya Madu Teran Khas Bangka Belitung, Bisnis Menjanjikan dengan Hasil Puluhan Liter Madu
Punya Potensi Besar, Menteri Trenggono Ajak Turki Investasi Budidaya Ikan Tuna di Indonesia
Menteri Trenggono Ajak Turki Investasi Budidaya Ikan Tuna di Indonesia
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak sejumlah investor luar negeri untuk investasi di Indonesia.
Salah satunya mengajak Turki untuk pengembangan budidaya ikan Tuna di Indonesia.
Trenggono mengatakan setiap tahunnya Indonesia mampu menangkap ikan Tuna mencapai 334 ribu ton.
Namun ia mengakui Indonesia masih belum bisa melakukan budidaya Tuna.
Padahal di Indonesia ada 3 jenis tuna yakni tuna sirip biru, tuna sirip kuning dan tuna mata besar.
"Kita cukup agak sedikit tertinggal soal budidaya. Ini salah satunya kita undang dari turki investasi di Indonesia," kata Trenggono dalam acara Indonesia Matirime and Fisheries Business Forum 2024, Jakarta, Senin (5/2).
Ia membeberkan dalam waktu dekat ini Turki akan melakukan investasinya di Biak, Papua. Tetapi Trenggono enggan menyebut besaran nilai investasi yang dikeluarkan negara itu.
Selain itu, dalam hal budidaya, Trenggono tak menipis Indonesia masih sedikit tertinggal dari negara-negara seperti Eropa, Kanada, Amerika Serikat dan Australia.
Sehingga pemerintah terus menggenjot budidaya perikanan dengan menganggaet investor luar negeri.
"Kita cukup agak sedikit tertinggal soal budidaya, negara-negara di Eropa, Amerika Kanada, Australia. Mereka sudah maju sekali dan kita masih bicara secara tradisional," kata Trenggono.
Padahal, riset komoditas Tuna memiliki pasar yang cukup besar.
Terlebih diprediksikan pada 2030 nilainya bisa mencapai USD730 miliar dari berbagai jenis Tuna.
merdeka.com
"Dengan begitu protein juga meningkat, sehingga harapan kami di 2029, dalam arti 5 tahun kedepan atau 2030 Indonesia harusnya bisa sangat kuat di sektor budidaya,"
pungkasnya.