Putusan BI pertahankan suku bunga acuan sesuai ekspektasi pelaku pasar modal
Inarno melihat potensi bank sentral Amerika Serikat (AS) the Fed akan menaikkan kembali suku bunga acuan ke depan. Di mana, ini akan berdampak terhadap mata uang Rupiah. Inarno menambahkan, kenaikan suku bunga The Fed itu, nantinya berpengaruh kepada aliran dana masuk di pasar modal.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) di 5,75 persen. Begitu juga dengan Deposit facility tetap di 5 persen, dan suku bunga sebesar 6,5 persen.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, mengatakan BI 7DRR masih sesuai dengan ekspektasi para pelaku pasar. "Sampai saat ini mestinya sudah sesuai dengan ekspektasi market ya karena dari awal kan naiknya sudah 150 basis poin. Sekarang sih sudah oke ya," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (23/10).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
-
Kapan Pasar Benhil mulai ramai dikunjungi? Pasar ini mulai ramai sejak pukul 15:00 WIB sore, hingga berakhir sekitar pukul 19:00 WIB.
Inarno melihat potensi bank sentral Amerika Serikat (AS) the Fed akan menaikkan kembali suku bunga acuan ke depan. Di mana, ini akan berdampak terhadap mata uang Rupiah.
Inarno menambahkan, kenaikan suku bunga The Fed itu, nantinya berpengaruh kepada aliran dana masuk (fund inflow) di pasar modal. Menurutnya, BI tentu akan merespon dengan menaikkan kembali suku bunga acuan guna menjaga nilai tukar tak semakin terpuruk.
"Kalau naik ya (BI) kemungkinan besar akan sesuaikan kalau tidak Rupiah tertekan, tapi itu jangka pendek. Mudah-mudahan jangka panjangnya akan kembali lagi atau ada titik temu ekuilibrium baru," pungkasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
Baca juga:
CIMB Niaga naikkan bunga KPR dan kredit kendaraan
Kenaikan suku bunga acuan bank sentral perlu agar investor bertahan
Dolar tembus Rp 15.000, BI yakinkan masih aman
Strategi BI naikkan suku bunga acuan atasi pelemahan Rupiah masih terlalu lemah
Menko Darmin akui kenaikan suku bunga acuan BI tekan pertumbuhan RI
Hingga September 2018, BI sudah naikkan suku bunga acuan 150 bps
Bank Indonesia naikkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 5,75 persen