Raksasa Migas Italia Bakal Tanam Modal Rp250 Triliun di Indonesia
Raksasa Migas Italia Bakal Tanam Modal Rp250 Triliun di Indonesia
Hal itu disampaikan Arifin selepas mendampingi perwakilan Eni bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/2).
Raksasa Migas Italia Bakal Tanam Modal Rp250 Triliun di Indonesia
Raksasa Migas Italia Bakal Tanam Modal Rp250 Triliun di Indonesia
- Megah Rumah Toni RM Pengacara Pegi Kasus Vina Cirebon, Pagar Istimewa Bergaya Klasik Eropa
- Potret Bahagia BCL dan Tiko Aryawardhana Bulan Madu ke Italia
- Otorita IKN Minta Tambahan Anggaran Rp3,5 Triliun di 2024, Ini Alasannya
- Ditinggal Raffi & Nagita ke Italia, 9 Potret Rayyanza Asyik Liburan di Vila Mewah Bareng Sang Nenek
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebut bahwa Eni selaku perusahaan migas raksasa Italia hendak berinvestasi sekitar USD 16 miliar, atau setara Rp250,56 triliun di Indonesia.
Hal itu disampaikan Arifin selepas mendampingi perwakilan Eni bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/2).
"Pengembangan Eni akan menginvestasikan USD 16 miliar di Indonesia, untuk tambah produksi gas," ujar Arifin.
Arifin mengatakan, investasi itu dikucurkan setelah Eni menemukan cadangan gas dari sumur eksplorasi Geng North-1 di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Aset itu mulanya milik Neptune dengan cadangan 5,8 triliun kaki kubik (TCF).
Selain itu, Eni juga telah merampungkan akusisi proyek strategis nasional (PSN) Indonesia Deepwater Development (IDD) dari Chevron. Pengembangannya nanti akan disatukan dengan Geng North yang juga diusulkan jadi PSN.
"Eni kan sudah beroperasi di situ. Tadinya dia gabung dengan Neptune, lalu Neptune lepas sahamnya diambil Eni. Jadi sekarang 100 persen (Eni), sebelumnya grup ini mengakuisisi IDD-nya si Chevron," terangnya.
"Kita harapkan start produksinya mulai 2025, 2026, puncaknya di 2027," kata Arifin Tasrif.
Sebelumnya, Arifin Tasrif menyaksikan penandatanganan kerja sama yang dilakukan oleh Kementerian ESDM dengan perusahaan raksasa migas asal Italia, Eni di Gedung Chairul Saleh Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/2).
Arifin menyebutkan, penandatanganan antara Kementerian ESDM dan Eni ini merupakan tindak lanjut atas lawatan Kementerian ESDM ke kantor Eni di Italia pada 21-24 Januari 2024 lalu.
Kerja sama ini, sambung Arifin, merupakan salah satu upaya akselerasi untuk mengejar target Net Zero Emission (NZE) di Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat.
"Dengan adanya MoU ini, diharapkan ENI dapat membantu program dekarbonisasi di Indonesia dan mempererat hubungan kerja sama antara ENI dan Indonesia," ungkapnya.
MoU tersebut berisikan intensi antara Kementerian ESDM dengan ENI terkait pengembangan bio-feedstock untuk memproduksi biofuels, nature-based and technology-based carbon offset, serta inisiatif lainnya terkait transisi energi dan dekarbonisasi.
Termasuk dan tidak terbatas pada program Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS) dan efisiensi energi.
Untuk diketahui, Eni memegang Participating Interest 13 Production Sharing Contract di Indonesia dengan produksi gas actual Eni pada 2023 sebesar 705,6 MMSCFD.