Realisasi Impor Beras Per Maret Capai 650 Ribu Ton, Bulog Yakin Tidak Ada Lagi Impor
Bulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
Bulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
- Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
- Data BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan
- Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
- Pemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras di 2024, Ini Daftar Negara Asalnya
Realisasi Impor Beras Per Maret Capai 650 Ribu Ton, Bulog Yakin Tidak Ada Lagi Impor
Perum Bulog melaporkan realisasi impor beras per Maret 2024 telah mencapai 650 ribu ton dari target penugasan yakni sebanyak 3,6 juta ton.
Adapun negara asalnya, antara lain Thailand, Vietnam, Kambojo dan Pakistan.
"Hingga saat ini, kurang lebih sudah sekitar 650 ribu ton beras yang sudah masuk atau masih di pelabuhan,"
kata Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, Jakarta, Selasa (2/4).
Bayu menyebut sudah ada 350 ribu ton yang telah menandatangani kontrak, sehingga total secara keseluruhan mencapai 1 juta ton dari target penugasan.
"Ada 350 ribu ton yang sudah kontrak, jadi kira-kira hampir 1 juta ton hingga saat ini," jelasnya.
Bayu menyampaikan penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran dan harga gabah di petani.
Izin impor beras yang diberikan kepada Bulog berlaku sepanjang tahun. Sehingga pihaknya berkomitmen akan mengelol dengan sebaik mungkin agar tidak berdampak negatif terhadap harga gabah di kalangan petani. Terutama saat musim panen raya.
Menurut Bayu, dengan upaya dan beberapa program yang dilakukan pemerintah melalui Bulog, seperti penyaluran Bantuan Pangan Beras dan penyaluran beras SPHP, pemerintah optimis bisa meredam gejolak harga yang disebabkan oleh siklus panen dalam negeri.
“Kondisi geopolitik dunia juga menyebabkan harga beras dunia mengalami kenaikan,” kata Bayu.
Lebih lanjut, Bayu optimis penugasan 3,6 juta akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
"Insya Allah cukup, semoga tidak ada (tambahan impor)," tutup dia.