Realisasi Investasi Langsung Bisa Selamatkan Ekonomi Usai Pandemi Covid-19
Realisasi investasi langsung, terutama di sektor manufaktur dalam beberapa tahun terakhir sangat minim. Padahal, investasi di industri tersebut sangat besar manfaatnya bagi perekonomian.
Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengingatkan pemerintah untuk menggenjot realisasi investasi langsung sebagai salah satu solusi mengembalikan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke jalurnya jika pandemi Covid-19 usai.
Enny mengatakan, realisasi investasi langsung, terutama di sektor manufaktur dalam beberapa tahun terakhir sangat minim. Padahal, investasi di industri tersebut sangat besar manfaatnya bagi perekonomian.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Apa yang menjadi fokus utama dari investasi Microsoft di Indonesia? Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang di mana pun, termasuk di Indonesia. Investasi yang kami umumkan hari ini mencakup infrastruktur digital, keterampilan, dan dukungan bagi para developer, sehingga membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
"Selain menciptakan berbagai produk substitusi impor, sektor manufaktur sangat besar peranannya dalam menyerap tenaga kerja. Investasi di sektor manufaktur inilah yang selama ini diabaikan padahal sangat dibutuhkan bagi perekonomian," ujar Enny dikutip dari Antara, Rabu (29/4).
Realisasi investasi langsung diharapkan dapat menjadi solusi atas peliknya dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan jutaan buruh terkena pemutusan hubungan kerja.
Menurutnya, pemerintah harus jeli memanfaatkan momentum rencana sejumlah negara merelokasi investasinya keluar dari China ke negara-negara ASEAN akibat pandemi Covid-19.
Enny mengatakan, kemunculan pandemi Covid-19 telah menyadarkan banyak pihak akan tingginya risiko bila menempatkan investasi terpusat di satu negara saja.
Meskipun sebagian pihak berpendapat rantai pasokan global menjadi lebih efisien, namun menempatkan investasi di satu negara akan mengakibatkan ketergantungan yang luar biasa.
"Itu sebabnya Jepang sudah memutuskan akan merelokasi investasi beberapa industri di China,” tambah Enny.
Pemerintah Diminta Beri Kepastian Usaha
Relokasi investasi akan menjadi kecenderungan global. Oleh karena itu, sangat penting bagi Indonesia agar tidak kehilangan momentum. Terlebih, dalam dua tahun terakhir, penanaman modal asing terus tumbuh negatif.
Rantai pasokan global yang terpusat di China dalam beberapa tahun terakhir telah mengakibatkan industri manufaktur kita terseok-seok karena kalah bersaing.
Enny juga menyampaikan bahwa selama ini komitmen investasi sebetulnya terus berdatangan. Namun, komitmen investasi tidak serta merta terealisasi karena kerap menghadapi berbagai hambatan, seperti tidak adanya kepastian berusaha dan kurang memadainya infrastruktur penunjang.
Oleh karena itu, pemerintah selayaknya harus bisa memberikan kepastian usaha terhadap investor melalui regulasi yang mendukung.
Enny menuturkan investor selalu menginginkan kepastian secara terperinci sejak awal. Pemerintah juga perlu melakukan pendekatan kepada investor untuk mengetahui kebutuhan mereka. Pendekatan seperti itu akan jauh lebih efektif untuk mencapai titik temu. Selain soal kepastian berusaha, persoalan lain yang menjadi kekhawatiran investor adalah infrastruktur.
"Pemerintah harus menyiapkan infrastruktur yang memadai, seperti kawasan industri yang mampu menekan harga energi dan menyediakan konektivitas logistik yang efisien," kata Enny.
Realisasi investasi sepanjang tahun ini sendiri diperkirakan tidak mencapai target akibat pandemi COVID-19. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini realisasi investasi di Indonesia dinyatakan masih tumbuh positif. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sebesar Rp210,7 triliun sepanjang kuartal I-2020 bersumber dari penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Jumlah tersebut setara dengan 23,8 persen dari total target investasi tahun 2020 sebesar Rp886,1 triliun.
(mdk/idr)