Realisasi Lifting Migas Semester I 2021 Hanya 95,5 Persen dari Target
Realisasi lifting migas secara keseluruhan masih mencapai 1,636 juta boepd (barrel oil equivalent per day) atau sekitar 95,5 persen dari target 1,712 juta boepd.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat, lifting minyak dan gas pada semester I 2021 masih belum mencapai target APBN 2021. Realisasi lifting migas secara keseluruhan masih mencapai 1,636 juta boepd (barrel oil equivalent per day) atau sekitar 95,5 persen dari target 1,712 juta boepd.
"Lifting minyak produksi di semester I 667 ribu barel per hari (bph) atau hanya 95 persen dari target APBN dari target 705 ribu bph," kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, dalam konferensi pers, Jumat (16/7).
-
Apa yang digunakan untuk membersihkan tumpahan minyak? “Taburkan tepung pada minyak yang tumpah. Jenis tepungnya bisa apa saja.” tulisnya dalam video itu. Namun, pada video tersebut @itsmenuf terlihat memakai tepung beras.
-
Di mana letak KWT Mina Lestari 012? Masyarakat bisa datang langsung ke KWT Mina Lestari, Jalan Mina Raya II RW 012, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, jam berapa pun untuk menikmati terapi Leuhang
-
Kenapa bakwan sering menyerap minyak? Jika api kurang besar, bakwan akan menyerap minyak lebih banyak karena panas yang dihasilkan tidak mencukupi secara optimal.
-
Kapan minyak inti sawit dipanen? Buah kelapa sawit dipanen dari tandannya saat sudah matang.
-
Kenapa Mina Bendungan dibentuk? Erwin mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk pembiatan satu buah kolam sekitar Rp1 juta.“Yang buat tetangga-tetangga kami sendiri. Kalau ditambah biaya rokok, makan, dan konsumsi lainnya total biaya yang dihabiskan lebih dari Rp1 juta,” ungkap Erwin.
-
Kapan minyak goreng akan membeku? Minyak goreng yang membeku biasanya terjadi pada saat berada pada suhu ruang yang lebih dingin, yaitu di bawah 24 derajat celcius.
Sementara, realisasi lifting gas tercatat sebesar 5.430 MMscfd atau 96 persen dari target 5.638 MMscfd.
Dwi melanjutkan, realisasi lifting migas di bulan Juni dan Juli sudah mengalami peningkatan. Namun, karena angkanya sangat rendah di awal tahun, maka secara total, lifting migas masih belum mencapai target.
Beberapa kondisi lain seperti gangguan tidak terencana, pengeboran yang tertunda hingga delay field onstream membuat lifting minyak dan kondensat tahun ini diproyeksi hanya mencapai 680 ribu bph. Demikian pula dengan salur gas bumi yang outlooknya diperkirakan sebesar 5.529 MMscfd.
"Satu semester ini kita mendapat pukulan cukup banyak dari kegiatan produksi lifting, meskipun kita berusaha meminimize tekanan tersebut," kata Dwi.
Sementara, untuk realisasi penambahan cadangan terhadap produksi (reserve replacement ratio/RRR) masih sebesar 131,2 MMBOE atau 21,11 persen dari target 625 MMBOE.
21.456 Pekerja Hulu Migas Positif Covid-19 per 13 Juli
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto membeberkan, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di kalangan pekerja hulu migas telah mencapai 21.456 kasus hingga 13 Juli.
Pandemi Covid-19 ini, selain berdampak pada kesehatan pekerja, juga berdampak pada kinerja industri hulu migas secara keseluruhan.
"Semua industri terdampak, dan migas karena kegiatannya di lapangan, butuh mobilisasi," ujar Dwi dalam konferensi pers, Jumat (16/7).
Secara rinci, dari total tersebut, sebanyak 20.833 kasus berasal dari pegawa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), sementara 623 kasus berasal dari pegawa SKK Migas.
Sebanyak 85,4 persen pegawai sudah sembuh dari virus. Sementara, 14,1 persennya masih dalam perawatan, dan 0,5 persennya telah meninggal dunia.
Dwi melanjutkan, pihaknya turut mempercepat pelaksanaan vaksinasi untuk membentuk herd immunity di kalangan pekerja hulu migas. Tercatat, 96 persen pekerja di lingkungan SKK Migas sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19, atau sebanyak 1.434 orang dari 1.483 orang.
Sementara, 81.844 pekerja dari 65 KKKS dan 400 perusahaan jasa penunjang migas di 21 provinsi sudah terdaftar untuk vaksinasi. "Sebanyak 33.504 atau 40,9 persen pekerja hulu migas telah divaksin," jelas Dwi.
(mdk/bim)