Rizal Ramli sebut tak layak bandingkan utang Indonesia dengan Amerika
Ekonom Rizal Ramli kembali mengatakan pemerintah selalu menyatakan utang Indonesia masih aman dengan membandingkannya dengan beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Jepang. Menurutnya, karakter Indonesia dengan kedua negara tersebut sangat berbeda dan tidak layak untuk saling diperbandingkan satu sama lain.
Ekonom Rizal Ramli kembali mempersoalkan utang luar negeri Indonesia. Kali ini, dia mengkritik cara pemerintah menyampaikan kepada masyarakat tentang kondisi utang Indonesia.
"Hati-hati utang kita sudah lampu kuning. Mereka (Pemerintah) menggunakan data selektif, data yang mohon maaf ngawur," ungkapnya dalam diskusi, di JCC, Jakarta, Selasa (3/7).
-
Bagaimana Rizal Ramli mengatasi kesulitan keuangan selama kuliah di ITB? Ketika uangnya sudah terkumpul, Rizal Ramli kemudian kembali ke Bandung dan kemudian melunasi uang muka dan biaya kuliahnya di ITB, dan sisa tabungannya ia pakai untuk biaya keperluan sehari-harinya. Enam bulan kemudian, uang simpanannya habis. Rizal kemudian memutar otak untuk mencari biaya untuk makan dan kuliahnya. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang bagus, Rizal kemudian mencoba menjadi penerjemah artikel ilmiah untuk dosen dan mahasiswa. Ia dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dan kuliahnya dengan menjadi penerjemah di bantu oleh teman-temannya.Selain menjadi penerjemah, Rizal Ramli juga menjadi pengajar untuk anak-anak ekspatriat yang ada di Bandung sehingga uang kuliahnya dapat selalu tercukupi.
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Apa yang membuat Rizal Ramli berani mengkritik pemerintahan Soeharto? Memasuki 1978, Rizal sebagai mahasiswa aktif mengkritisi pemerintahan Soeharto. Bersama dengan teman-temannya, ia menjadi tim penulis buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang isinya banyak mengkritik kebijakan otoriter pemerintahan Soeharto dan juga Praktik KKN yang terjadi di dalam keluarga Soeharto.
-
Siapa saingan utama Rizki Juniansyah? Shi Zhiyong dari China, yang tidak berhasil mendapatkan medali, adalah pesaing utama Rizki Juniansyah.
-
Apa yang dijual oleh Rizal untuk menghasilkan omzet Rp9 juta per hari? Kini, usaha lapapan dan sambal bakarnya bisa meraup omzet hingga Rp9 juta per hari.
Pemerintah selalu menyatakan utang Indonesia masih aman dengan membandingkannya dengan beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Jepang. Menurutnya, perbandingan tersebut seharusnya tidak dibuat, sebab karakter Indonesia dengan kedua negara tersebut sangat berbeda dan tidak layak untuk saling diperbandingkan satu sama lain.
"Come on, Amerika itu satu-satunya negara yang bisa cetak uang dolar dijual di luar negeri, di beli di luar negeri. Kita enggak punya power seperti itu," tegasnya.
"Indonesia utang per GDP (Gross Domestik Bruto) lebih rendah dari Jepang. Lihat dong di statistik Jepang, 80 persen utangnya itu sumbernya domestik, dari rakyat dan dari perusahaan dalam negeri, sehingga kalau ada gejolak internasional tidak terlalu terganggu," imbuhnya.
Menurut dia, indikator yang seharusnya digunakan ialah dengan menghitung rasio cicilan utang dibanding nilai ekspor atau yang dikenal dengan debt to service ratio (DSR).
"Debt service kita berapa. Mohon maaf kita 35 persen. Paling tinggi di Asia Tenggara. Yang normal itu adalah 20 persen, itu oke. Lebih dari itu tidak prudent," tandasnya.
Baca juga:
Ini syarat untuk Indonesia menjadi negara maju versi Rizal Ramli
INDEF tuding keagresifan BI naikkan suku bunga acuan ganggu pertumbuhan ekonomi
Tagih utang tak sesuai SOP, 6 agen kolektor Perusahaan fintech diberhentikan
Bank Dunia beri pinjaman Rp 4,28 T tingkatkan logistik maritim RI
Menko Luhut hingga Sri Mulyani jawab tudingan Prabowo soal utang Rp 9.000 triliun