Rupiah Berpeluang Menguat Seiring Perbaikan Sentimen Pasar Global
Rupiah dibuka di Rp14.495 per USD, melemah tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.492 per USD. Rupiah sempat menguat usai pembukaan ke Rp14.490, namun kembali melemah hingga ke Rp14.499 per USD. Rupiah pun kembali menguat dan saat ini berada di Rp14.493 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (13/7). Rupiah dibuka di Rp14.495 per USD, melemah tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.492 per USD.
Mengutip data Bloomberg, rupiah sempat menguat usai pembukaan ke Rp14.490, namun kembali melemah hingga ke Rp14.499 per USD. Rupiah pun kembali menguat dan saat ini berada di Rp14.493 per USD.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta masih berpeluang menguat, meski dibayangi kasus harian COVID-19 yang mencapai lebih dari 40.000 kasus. Menurutnya, rupiah berpotensi menguat mengikuti perbaiki sentimen pelaku pasar keuangan global.
"Indeks saham global sebagai aset berisiko terlihat menguat. Pasar melihat perbaikan performa perusahaan di kuartal kedua. Ini mendorong pasar keluar dari aset aman dolar AS dan masuk ke aset berisiko," ujar Ariston, dikutip Antara, Selasa (13/7).
Selain itu, perbaikan sentimen tersebut juga didukung oleh kebijakan pelonggaran moneter bank sentral China People's Bank of China (PBoC) yang menurunkan Giro Wajib Minimum atau GWM sebesar 50 basis poin sehingga meningkatkan likuiditas di pasar.
"Sikap bank Sentral AS yang juga mempertimbangkan mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter dalam waktu yang lebih lama, juga mendukung sentimen terhadap risiko tersebut," imbuhnya.
Di sisi lain kasus COVID-19 baru yang terus menanjak, terutama di Indonesia yang terus mencetak rekor baru, menjadi kekhawatiran pelaku pasar. "Pertumbuhan ekonomi bisa terganggu bila PPKM Darurat diperpanjang dan ini berpotensi menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.
Di Indonesia, pada Senin (12/7) kemarin jumlah kasus baru COVID-19 mencetak rekor harian baru yaitu 40.427 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 2.567.630 kasus. Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi ke kisaran Rp14.470 per USD hingga Rp14.500 per USD.
Baca juga:
Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.492 per USD
Peningkatan Kasus Covid-19 Buat Rupiah Melemah ke Level Rp14.572 per USD
Kasus Baru Covid-19 Terus Meningkat, Rupiah Melemah ke Rp14.549 per USD
RI Turun Kelas jadi Negara Berpendapatan Menengah Bawah, Rupiah Ditutup Melemah
Rupiah Melemah Dipengaruhi Rapat Kebijakan Moneter The Fed
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.482 per USD