Rupiah dibuka melemah tipis di level Rp 13.555 per USD
Rupiah dibuka di level Rp 13.555 atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.524 per USD. Rupiah kemudian bergerak menguat usai pembukaan menyentuh level Rp 13.532 per USD. Namun, saat ini Rupiah kembali melemah di level Rp 13.547 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Senin (19/2). Rupiah dibuka melemah di level Rp 13.555 atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.524 per USD.
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah kemudian bergerak menguat usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar sempat menyentuh level Rp 13.532 per USD. Namun, saat ini Rupiah kembali melemah di level Rp 13.547 per USD.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Siapa yang menolak menerima uang suap ratusan juta rupiah? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Siapa saja yang bisa menjadi Pejuang Rupiah? "Orang-orang sukses tidak berbakat; mereka hanya bekerja keras, kemudian berhasil dengan sengaja."
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, mengatakan, nilai tukar (kurs) Rupiah yang terlalu tinggi tidak bagus bagi dunia usaha. Namun, kurs yang cenderung tidak stabil juga akan mengganggu pengambilan keputusan pada dunia usaha.
Darmin mengatakan, kurs yang tidak stabil membuat pengusaha menahan diri dalam pengambilan kebijakan. Namun jika kurs dan volatilitas terjaga maka akan lebih mudah bagi pengusaha menentukan langkah ke depan.
"Artinya tentu saja bagi dunia usaha kurs itu enggak baik kalau terlalu tinggi. Kalau dampak ekonominya itu ya enggak buru-buru kalau dampak volatilitas keluarnya. Tapi dia akan cenderung mengganggu pengambilan keputusan di dunia usaha," ujar Darmin di Kantornya, Jakarta, Kamis (8/2).
Baca juga:
Menhub sebut proyek DDT Manggarai-Cikarang bisa rampung di 2020
Gubernur Gorontalo imbau Dishub hati-hati beri izin taksi online
AJB Bumiputera siap beroperasi setelah restrukturisasi
NTT ekspor 1,3 ton ikan anggoli ke Singapura
KKP salurkan 148 kapal ikan kepada nelayan Morotai
Marak investasi bodong, BEI Lampung luncurkan desa nabung saham