Setahun Jokowi-JK, Rupiah ditutup melemah tajam 166 poin
Kurs tengah Bank Indonesia, Rupiah melemah 71 poin ke posisi Rp 13.634.
Laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS (USD) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (20/10). Rupiah melemah 166 poin atau 1,23 persen ke level Rp 13.683 per USD dibanding posisi penutupan perdagangan kemarin Rp 13.517 per USD.
Data Bloomberg mencatat, pelemahan Rupiah sudah terjadi sejak awal perdagangan, di mana Rupiah dibuka melemah di level Rp 13.646 per USD. Sepanjang perdagangan, Rupiah bergerak pada rentang Rp 13.591 hingga Rp 13.703 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia, Rupiah melemah 71 poin ke posisi Rp 13.634 dari hari sebelumnya Rp 13.563 per USD.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, kemarin, dolar AS menguat di Asia menyusul pengumuman pertumbuhan ekonomi China pada kuartal III 2015 yang melambat hingga 6,9 persen (yoy) dari 7,0 persen (yoy).
"Sementara itu, hingga dini hari tadi indikator perumahan AS yang membaik mampu melanjutkan penguatan dolar index," ucap Rangga.
Menurut Rangga, secara umum tekanan eksternal baik dari penurunan harga komoditas serta sentimen perlambatan global masih akan menekan Rupiah ke depan.
Pengumuman angka GDP pada kuartal III 2015 yang diperkirakan pemerintah membaik hingga 4,5 sampai 5 persen (yoy) juga akan menjadi konfirmasi penting bagi arah pergerakan Rupiah.
"Hari ini tekanan terhadap Rupiah bisa datang kembali, melihat sentimen penguatan dolar AS dan penurunan harga komoditas yang masih terlihat," ujar Rangga.
(mdk/idr)