Rupiah Ditutup Melemah, IHSG Melaju Kembali Masuk 5 Ribu
Nilai tukar Rupiah ditutup melemah tipis 35 poin dari yang sebelumnya 90 poin di level Rp14.890 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.855 per USD. Selain itu, IHSG ditutup menguat 2,56 persen ke level 5.016,71. Nilai transaksi mencapai Rp 13,35 triliun. Net sell investor asing mencapai Rp 2,27 triliun.
Nilai tukar Rupiah ditutup melemah tipis 35 poin dari yang sebelumnya 90 poin di level Rp14.890 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.855 per USD. Selain itu, IHSG ditutup menguat 2,56 persen ke level 5.016,71. Nilai transaksi mencapai Rp 13,35 triliun. Net sell investor asing mencapai Rp 2,27 triliun.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim, mengatakan pasar masih merespon negatif pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mulai 14 September. Pengumuman tersebut memberikan efek kejut yang sangat dahsyat bahkan lebih dari Rp350 triliun dana asing yang ada di pasar finansial kembali ke luar pasar dan bisa saja perdagangan saat ini akan lebih parah lagi dana saing yang keluar.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
-
Di mana IDR digunakan? Dalam kehidupan sehari-hari, IDR digunakan untuk berbagai transaksi, termasuk pembelian barang dan jasa, pembayaran tagihan, dan transaksi keuangan lainnya.
"Kebijakan ini sangat bertentangan dengan semangat reformasi ekonomi yang saat ini sedang di dengung-dengungkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia sehingga membuat strategi bauran kacau balau yang selama ini sudah berjalan bahkan akan mendapat hasil yang maksimal namun semua hancur lebur karena pernyataan Gubernur DKI Jakarta yang kurang populer tersebut," ujarnya, Jakarta, Jumat (11/9).
Respons Pemerintah Dinanti
Ibrahim mengibaratkan, nasi sudah jadi bubur, pasar sudah merespon negatif terhadap pernyataan tersebut, namun nasi yang sudah jadi bubur masih bisa diolah menjadi makanan yang lezat. Artinya pernyataan blunder Gubernur DKI Jakarta tersebut masih bisa diubah dengan cara mencabut pernyataan PSBB Total dan kembali diperpanjangnya masa transisi-PSBB.
"Pernyataan ini yang sampai saat ini masih ditunggu pasar. Pertanyaannya apakah berani Anies Baswedan akan menunda atau mengubah kebijakannya?" kata Ibrahim.
Disamping itu, Presiden Jokowi diminta harus memberikan pernyataan resmi untuk menenangkan kondisi pasar. "Sebab Presiden selalu berujar, saat ini Pemerintah sedang berfokus terhadap kesehatan masyarakat setelah itu baru pertumbuhan ekonomi dan ini diucapkan berulang-ulang," paparnya.
(mdk/bim)