Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.427 per USD
Nilai tukar Rupiah ditutup melemah 17 poin walaupun disesi siang sempat melemah 40 poin di level Rp14.427 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.410 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat direntang Rp14.400 hingga Rp14.450 per USD.
Nilai tukar Rupiah ditutup melemah 17 poin walaupun disesi siang sempat melemah 40 poin di level Rp14.427 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.410 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat direntang Rp14.400 hingga Rp14.450 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pemerintah secara terang-terangan memiliki kekhawatiran terhadap ancaman ekonomi di masa yang akan datang bukan hanya buruk bagi Indonesia, tapi juga dunia. Hal ini dikarenakan kebijakan stimulus yang jor-joran sehingga mengakibatkan harga-harga komoditas melonjak lebih tinggi.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
"Kekhawatiran ini kemudian diketahui berdasarkan Laporan World Economic Forum (WEF) bertajuk The Global Risk Report 2021. Laporan ini tentang bagaimana banyak negara dihadapkan konsekuensi atas kebijakan yang diambil ketika menghadapi pandemi," ujar Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Rabu (17/3).
Berbagai risiko diidentifikasi dengan adanya kebijakan countercyclical seluruh negara di dunia. "Ke depan kita melihat berbagai risiko asset bubbles, price instability, commodity shocks and debt crises dan risiko geopolitik," jelas Ibrahim.
Sementara itu dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, risiko yang perlu dikhawatirkan adalah cuaca ekstrim, kegagalan tindakan iklim dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia. Oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut maka pemerintah sepertinya tidak punya pilihan lain, selain pulih lebih cepat.
"Pemulihan ini kan salah satu fungsinya adalah confident masyarakatnya pulih dalam aktivitas ekonomi, mulai dari konsumsi, investasi, belanja rumah tangga, dan lain-lain. Sehingga ancaman besar tersebut tidak melanda ekonomi tanah air. Khususnya untuk jangka pendek dan menengah," jelasnya.
Selain itu Bank Indonesia, kata Ibrahim, harus bisa memanfaatkan situasi seperti ini dengan strategi bauran ekonominya guna untuk bisa menstabilkan mata uang rupiahnya. Kebijakan tersebut bukan fokus ke menurunkan suku bunga acuan tetapi tetap melakukan intervensi di pasar obligasi dan valas di perdagangan DNDF.
Baca juga:
Rupiah Melemah Jelang Pengumuman Hasil Rapat The Fed
Tertekan Imbal Hasil Surat Utang AS, Rupiah Ditutup Melemah di Rp14.410 per USD
Kurs Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.403 per USD
Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp14.385 per USD
Pasar Tenaga Kerja AS Mulai Pulih, Rupiah Menguat ke Rp14.340 per USD
Rupiah Ditutup di Rp14.405 per USD Dipengaruhi Ekspektasi Pemulihan Ekonomi AS