Rupiah ditutup merosot di level Rp 13.252 per USD
Nilai tukar Rupiah bergerak melemah sepanjang perdagangan.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah sepanjang perdagangan hari ini, Rabu (24/8). Rupiah dibuka dilevel Rp 13.250 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.222 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah melemah hingga di akhir perdagangan. Rupiah ditutup di Rp 13.252 per USD. Rupiah sempat menyentuh titik tertingginya di Rp 13.282 per USD yaitu pukul 13.50 WIB.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Beberapa hari ini, nilai tukar USD terhadap mata uang utama dunia lainnya bergerak melemah. Investor percaya bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga September menjadi lebih rendah setelah rilis risalah 'dovish' untuk pertemuan Federal Reserve pada Juli.
Pelemahan nilai tukar USD membuat harga minyak bergairah. Dolar yang melemah membuat minyak dalam denominasi dolar lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Hari ini, harga minyak patokan AS atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik USD 0,69 menjadi menetap di USD 48,10 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik USD 0,8 menjadi ditutup pada USD 49,96 per barel di London ICE Futures Exchange.
Menguatnya harga minyak juga didorong laporan terbaru yang menyatakan bahwa Iran, produsen terbesar ketiga dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), dapat mendukung upaya-upaya oleh OPEC dan Rusia guna membatasi produksi dan mendorong kenaikan harga.
Baca juga:
Menkeu sebut holding BUMN harus perhatikan pemegang saham minoritas
Jasa Marga diminta perbanyak informasi di jalur mudik lebaran
Sri Mulyani: Industri hilirisasi di Indonesia masih perlu dibenahi
Paket kebijakan XIII, izin bangun rumah murah dipangkas jadi 44 hari
Sri Mulyani: Memalukan BUMN belum mencerminkan kondisi ekonomi RI
Terima suntikan modal, BUMN diminta bikin rencana bisnis
BI: Impor bawang putih terlalu mudah, buat produksi lokal anjlok