Rupiah melemah, kaum milenial disarankan kurangi beli barang impor
Director for Investment Strategy PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat mengatakan, krisis yang menimpa Indonesia pada 1998 dan 2018 jauh berbeda. Kondisi sentimen menurutnya lebih kompleks pada saat ini.
Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) atau USD yang terjadi saat ini tidak bisa dibandingkan krisis moneter 1998 silam. Sentimen eksternal atau global dinilai membawa peran besar pada kontribusi depresiasi saat ini.
Director for Investment Strategy PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat mengatakan, krisis yang menimpa Indonesia pada 1998 dan 2018 jauh berbeda. Kondisi sentimen menurutnya lebih kompleks pada saat ini.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
"Jadi sekarang krisis 1998 dan 2018 itu beda, karena sekarang itu likuiditas masih tetap melimpah kan sekarang memang banyak kompleksitas yang pengaruhi atau terjadi," tuturnya di Jakarta, Kamis (6/9).
Menurut Budi, salah satu yang bisa dilakukan terutama bagi kaum milenial saat ini ialah mengurangi pembelian produk impor atau menekan konsumtif untuk mengikuti tren. "Rupiah melemah karena fundamental internal kita defisit. Ini cerminan dari kita yang kurang produktif dan juga kompetitif," ungkapnya.
"Milenial jangan konsumtif, kurangi beli barang-barang impor, kita ini tampaknya cinta sekali Dolar, suka beli gadget-gadget terbaru. Jadi jangan selalu ikuti tren, kurangi ke luar negeri," tambah dia.
Di lain hal, porsi utang Indonesia saat ini sebaiknya tidak dinilai dari ukuran (size debt), melainkan bagaimana pemanfaatan produktivitas utang itu. "Negara berkembang seperti Brasil utangnya ini sekitar 3 kali lipat dari utang Indonesia. Rasio utang harus dilihat dari GDP. Jadi jangan salah paham sama utang. Masalah kita bukan di size utang," ujarnya.
Katanya, masyarakat seharusnya jangan memandang utang sebagai suatu hal yang negatif. Masyarakat perlu mengetahui secara struktural bagaimana utang ini bekerja.
"Orang itu pada mau lihat Rupiah menguat, padahal kalau Rupiah sampai Rp 10.000, habislah cadangan devisa kita. Ini kan nikmat sesaat. Jadi jangan negatif soal utang ini," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Apa yang terjadi dengan Rupiah?
Prabowo doakan Jokowi mampu atasi pelemahan Rupiah
Kubu Jokowi sebut lebih penting dukung program pemerintah atasi depresiasi Rupiah
Solusi oposisi hadapi pelemahan rupiah: Rombak total tim ekonomi Jokowi!
Mendag Enggar soal harga tempe naik: Saya akan cek dan telepon importir kedelai