Rupiah Melemah ke Rp13.990 per USD Dipicu Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
Rupiah dibuka di Rp 13.955 per USD, atau melemah dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp 13.930 per USD. Rupiah masih melemah usai pembukaan ke Rp13.980 per USD. Meski sempat stagnan, namun Rupiah kembali melemah dan saat ini berada di Rp 13.990 per USD.
Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Rabu (17/2). Rupiah dibuka di Rp 13.955 per USD, atau melemah dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp 13.930 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih melemah usai pembukaan ke Rp13.980 per USD. Meski sempat stagnan, namun Rupiah kembali melemah dan saat ini berada di Rp 13.990 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta diperkirakan melemah dipicu kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
"Rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini mengikuti sentimen pelemahan mata uang regional karena meningginya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS," kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (17/2).
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sudah menembus 1,32 persen pada perdagangan kemarin dan merupakan level tertinggi sejak Maret 2020. Yield yang meninggi tersebut memicu penguatan dolar AS. Menurutnya, kenaikan yield itu kemungkinan karena optimisme pasar terhadap prospek pemulihan ekonomi AS dengan dukungan program stimulus fiskal besar pemerintah.
Selain itu, revisi penurunan target pertumbuhan ekonomi atau PDB Indonesia 2021 mungkin sedikit membantu pelemahan nilai tukar rupiah. Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2021 akan sebesar 4,3-5,5 persen. Hal itu berbeda dengan asumsi pertumbuhan ekonomi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar 4,5-5,5 persen.
"Tapi di sisi lain, optimisme pemulihan ekonomi global belakangan ini mungkin bisa menjaga rupiah tidak terlalu melemah terhadap dolar AS hari ini," imbuhnya.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.900 per USD hingga Rp14.000 per USD.
Baca juga:
Nilai Tukar Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp13.920 per USD
Rupiah Menguat ke Rp13.910 per USD Ditopang Data Surplus Neraca Perdagangan
Rupiah Menguat ke Rp13.910 per USD, Didorong Ekspektasi Stimulus AS
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Perkasa ke Level Rp13.972 per USD
Rupiah Ditutup Menguat Menjadi Rp13.982 per USD, Imbas Pemberlakuan PPKM Mikro
Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Belum Stabilnya Ekonomi China