Rupiah Melemah Seiring Investor Beralih ke Aset Aman
Rupiah dibuka di Rp14.517 per USD, melemah dibanding penutupan di perdagangan minggu lalu di Rp14.497 per USD. Rupiah masih melemah usai pembukaan ke Rp14.533 per USD. Rupiah pun sempat bergerak fluktuatif. Meski demikian, Rupiah menguat dan saat ini berada di Rp14.524 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Senin (19/7). Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp14.517 per USD, melemah dibanding penutupan di perdagangan minggu lalu di Rp14.497 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih melemah usai pembukaan ke Rp14.533 per USD. Rupiah pun sempat bergerak fluktuatif. Meski demikian, Rupiah menguat dan saat ini berada di Rp14.524 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Tim Riset Monex Investindo Futures mencatat, nilai tukar rupiah pada awal pekan, melemah seiring beralihnya investor ke aset aman.
"Di awal sesi Senin, dolar AS masih nampak diminati sebagai aset likuid di tengah meningkatnya pandemi corona di AS yang mulai menggeser perhatian pasar dari isu tapering stimulus AS," tulis tim dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Antara, Senin (19/7).
Kurs dolar AS pada akhir pekan lalu meningkat didukung oleh investor yang beralih ke aset aman karena meningkatnya jumlah kasus infeksi COVID-19 yang membayangi pemulihan ekonomi. Penguatan dolar AS juga terjadi meskipun Gubernur The Fed Jerome Powell pada Kamis (15/7) menegaskan bahwa kenaikan inflasi kemungkinan hanya sementara dan bank sentral AS akan terus mendukung ekonomi.
Pada Senin malam, akan dirilis laporan Indeks Pasar Perumahan AS oleh National Association of Home Builders (NAHB) dan berpeluang memengaruhi pergerakan dolar.
Dari domestik, pelaku pasar akan mencermati rencana perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang kabarnya akan diumumkan hari ini. Dari dalam negeri, terjadi penambahan 44.721 kasus baru COVID-19 pada Minggu (18/7) sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 2,87 juta kasus.
Sebanyak 73.582 orang meninggal akibat terpapar COVID-19. Meski demikian, sebanyak 2,26 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 mencapai 542.236 kasus.
Baca juga:
Rupiah Terus Melemah di Tengah Wacana Perpanjangan PPKM Darurat
Kurs Rupiah Berpotensi Merosot Dibayangi Kasus Baru Covid-19 yang Terus Meningkat
Kurs Rupiah Melemah Dipengaruhi Rencana Perpanjangan PPKM Darurat
Sri Mulyani: Kurs Rupiah Tertekan Sepanjang 2020
Rupiah Ditutup Melemah Dipicu Kasus Harian Covid-19 yang Terus Cetak Rekor
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Dipicu Rekor Kasus Harian Positif Covid-19