Rupiah Menguat Dibayangi Sikap Hawkish The Fed
Rupiah dibuka di Rp14.410 per USD, menguat dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.427 per USD. Rupiah sempat menguat usai pembukaan ke Rp14.405, lalu melemah ke Rp14.418 per USD. Rupiah pun bergerak stagnan meski sempat melemah tipis, dan saat ini berada di Rp14.414 per USD.
Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (22/6). Rupiah dibuka di Rp14.410 per USD, menguat dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.427 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menguat usai pembukaan ke Rp14.405, lalu melemah ke Rp14.418 per USD. Rupiah pun bergerak stagnan meski sempat melemah tipis, dan saat ini berada di Rp14.414 per USD.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Tim Riset Monex Investindo Futures mencatat, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat, meski masih dibayangi oleh sikap hawkish atau ketat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).
"Dolar AS dan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS kembali menguat setelah terkoreksi kemarin," tulis Tim dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (22/6).
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 91,946, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 91,899. Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,492 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,485 persen.
Pada Senin (21/6) kemarin, dolar AS melemah terhadap berbagai mata uang utama, namun secara luas masih mempertahankan sebagian besar penguatan yang dibukukan pada pekan lalu setelah sikap yang cenderung ketat atau hawkish dari The Fed.
Indeks dolar AS kehilangan momentumnya setelah menguat sekitar 1,9 persen pada pekan lalu, terbesar sejak Maret 2020, karena The Fed mensinyalkan akan mengakhiri pelonggaran kebijakan moneter ultra longgar yang lebih cepat dari perkiraan. Perubahan sikap hawkish The Fed itu telah membebani pasar meskipun sentimen aset berisiko agak membaik pada awal pekan.
Baca juga:
BI Catat Uang Beredar Pada Mei 2021 Rp 6.994,9 Triliun
15 Objek Wisata Keren di Gambar Uang Kertas Rupiah, Sudah Pernah Mampir?
Kenaikan Kasus Covid-19 Buat Rupiah Melemah ke Level Rp14.428 per USD
Rupiah Melemah Dipengaruhi Pasar Masih Cermati Proyeksi The Fed
Naiknya Kasus Covid-19 dan Sentimen The Fed Buat Nilai Tukar Rupiah Terperosok
Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp14.385 per USD Dipicu Sikap Bank Sentral AS