Rupiah menguat, JK pede ekonomi Indonesia mulai membaik
JK berharap nilai tukar Rupiah bisa terjaga kestabilannya.
Nilai tukar Rupiah semakin perkasa terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Menurut data kurs tengah Bank Indonesia, Rupiah berada di angka Rp 13.149 per USD.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai penguatan rupiah terhadap USD didasari oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kondisi perekonomian Indonesia yang semakin stabil.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Kenapa Jusuf Kalla menilai pembelian alutsista bekas dengan harga Rp1 Triliun tidak layak? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
"Ya pertama tentu ekonomi kita stabil walaupun kita tetap selalu hati-hati. Kedua, proyeksi juga seperti lapangan kerja yang terjadi di Amerika atau ekonominya masih belum terlalu kuat benar sehingga USDnya melemah. Karena USDnya melemah, ya menguatlah Rupiahnya," ujar JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (10/3).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai pergerakan nilai tukar tidak boleh dibiarkan menguat terlalu dalam dan cepat lantaran penguatan rupiah akan membuat ekspor semakin melemah. Di sisi impor juga dikhawatirkan bisa mengalir deras, khususnya barang konsumsi. JK sependapat dengan hal itu.
"Intinya menjaga kestabilan di angka seperti itu supaya jangan ekspornya susah, impornya gampang. Jadi impornya murah, ekspornya nilainya turun," kata JK.
JK berharap nilai tukar Rupiah bisa terjaga kestabilannya. Dengan demikian, para investor maupun pengusaha bisa melakukan peroyeksi dan perhitungan yang matang.
"Ya memang itu artinya suatu kestabilan yang lebih baik, setelah itu orang jadi punya proyeksi, yang proyeksi itu makanya bisa investasi kan lebih baik, tapi nantinya kita juga harus menjaga supaya ekspor kita berjalan dengan baik. dan menjaga keseimbangannya lah," tutup JK.
Baca juga:
Rupiah ditutup menguat 105 poin ke posisi Rp 13.157 per USD
Terhambat aturan, produk perabot rumah Indonesia keok dari Malaysia
Menko Rizal minta pembentukan badan otorita Danau Toba dipercepat
Kebiasaan 'nyusu' orang Indonesia paling rendah di ASEAN
Kementan: Keran impor bisa bongkar praktek kartel daging sapi
Resmikan PLB, Jokowi yakin Indonesia dapat bersaing di luar negeri