Rupiah Menguat ke Rp14.344 per USD di Tengah Kekhawatiran Tingginya Kasus Omicron
Nikolas memperkirakan, Rupiah hari ini akan bergerak di Rp14.280 per USD hingga Rp14.440 per USD.
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat di tengah tingginya penularan virus corona varian omicron di Tanah Air. Rupiah bergerak menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.344 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.347 per USD.
Tingginya penularan kasus di Indonesia juga menjadi perhatian pelaku pasar. Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air pada Minggu (13/2) kemarin mencapai 44.526 kasus. Sehingga total kasus mencapai 4,81 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 5.106 kasus.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Hal ini dapat kembali berpengaruh pada perputaran roda ekonomi dalam skala domestik," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Senin (14/2).
Nikolas memperkirakan, Rupiah hari ini akan bergerak di Rp14.280 per USD hingga Rp14.440 per USD.
Pada Jumat (11/2) lalu, Rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.347 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.342 per USD.
Suku Bunga The Fed
Selain itu, penguatan Rupiah juga dibayangi ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).
"Perdagangan Rupiah terlihat cukup menarik, karena akhir pekan kemarin dari dolar AS terlihat menguat karena efek data inflasi yang semakin mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga di bulan Maret mendatang," kata dia.
Inflasi AS pada Januari 2022 mencapai 7,5 persen (yoy), lebih tinggi dari konsensus 7,2 persen (yoy) sekaligus angka tertinggi sejak 1982.
Data inflasi tersebut membuat pelaku pasar mulai berspekulasi bahwa The Fed akan mengambil kebijakan pengetatan yang lebih agresif untuk mengendalikan inflasi. “Untuk ini perlu waspada karena dapat berpengaruh pada gerak rupiah di pekan ini," ujar Nikolas.
(mdk/idr)