Rupiah terjatuh hingga 14.500 per USD, BI pastikan Indonesia tak sendiri
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, mengatakan semua negara juga mengalami pelemahan nilai tukar terhadap USD. Salah satunya mata uang China, Yuan yang mengalami pelemahan terhadap USD sebesar 6,7 persen. Bank sentral telah melakukan intervensi dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 bps.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) melemah hingga menyentuh level Rp 14.500 per USD. Angka ini menyusul adanya pernyataan Gubernur Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang mengindikasikan konsistensi menaikkan suku bunga acuan empat kali tahun ini.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, mengatakan semua negara juga mengalami pelemahan nilai tukar terhadap USD. Salah satunya mata uang China, Yuan yang mengalami pelemahan terhadap USD sebesar 6,7 persen.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Bagaimana Said Abdullah menggambarkan tren nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat? Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada tahun 2022 nilai tukar USD terhadap rupiah adalah Rp 14 ribu. Kemudian pada 2023 menyentuh angka Rp 15 ribu. dan semester pertama 2024 ini, dolar sudah berada di angka Rp 16.400.
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
"Semua negara juga melemah, dalam dua hari terakhir Yuan depresiasi lagi menembus 6,7 persen bahkan tadi pagi 6,8 persen. Bank central China intervensi kemudian turun di bawah 6,8," ujar Mirza saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/7).
"Ya setiap kali China melakukan depresiasi berdampak kepada kurs negara-negara emerging market yang lain, tadi malem kurs South Africa, Brazil, Chili, Polandia juga melemah. Jadi ya gabungan dari The Fed yang memang konfirmasi akan naik terus," sambungnya.
Mirza mengatakan, bank sentral telah melakukan intervensi dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin selama pelemahan Rupiah terjadi. Dia juga menambahkan, pasar keuangan Indonesia saat ini sudah cukup menarik bagi investor.
"Tidak semua harus dengan suku bunga, BI lihat sudah naikkan 100 bps dan pasar keuangan Indonesia sudah cukup menarik. Kalau melihat interest rate Indonesia terhadap India sudah lebih baik, kalau dilihat dari fair-fair untuk Rupiah sudah menarik, tapi situasi globalnya masih tekanan di negara-negara emerging market," tandasnya.
Baca juga:
BI dituding jadi salah satu penyebab Rupiah terpuruk hingga 14.500/USD, ini alasannya
Rupiah terpuruk sentuh 14.500 per USD, ini respons Menko Darmin
BI soal Rupiah merosot ke Rp 14.500: Masalah di Donald Trump
Rupiah tembus 14.500 per USD, Menko Luhut yakinkan tak ada yang harus dikhawatirkan
Nilai tukar Rupiah terpuruk ke level Rp 14.545 per USD
Rupiah melemah & harga minyak naik, subsidi listrik 2018 diprediksi tembus Rp 59,9 T
Stabilisasi Rupiah, BI berencana terbitkan SBI bertenor 9 bulan dan 1 tahun