Rusia Diduga Rekrut Warga Kuba Untuk Perang Lawan Ukraina, Segini Bayarannya
Enrique Gonzalez pergi untuk berperang demi tentara Rusia di Ukraina.
Enrique Gonzalez pergi untuk berperang demi tentara Rusia di Ukraina.
Rusia Diduga Rekrut Warga Kuba Untuk Perang Lawan Ukraina, Segini Bayarannya
Rusia Diduga Rekrut Warga Kuba Untuk Perang Lawan Ukraina
Rusia diduga merekrut warga Kuba untuk berperang melawan Ukraina.
Negara Beruang Merah tersebut kerap mengiming-imingi warga Kuba dengan sejumlah uang agar mau berperang.
Penjahit asal Kuba, Yamidely Cervantes, membeli mesin jahit baru untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun. Ditambah kulkas dan ponsel, semuanya dibiayai dari Rusia.
- FOTO: Ngeri! Serangan Rudal Rusia Hantam Desa di Kharkiv Ukraina, 51 Orang Tewas
- Wanita Pengacara asal Ukraina Curi Tiga Koper Penumpang di Bandara Ngurah Rai, Korban Rugi Rp270 Juta
- Panglima TNI Luncurkan Buku 'Perang Rusia Vs Ukraina': Semoga Perang Segera Berakhir
- Jenderal TNI Diintai Agen KGB Rusia
Mengutip Reuters, Cervantes mengatakan suaminya, Enrique Gonzalez, 49 tahun, seorang tukang batu telah meninggalkan rumah mereka di kota kecil La Federal pada 19 Juli.
Suaminya pergi untuk berperang demi tentara Rusia di Ukraina.
Beberapa hari kemudian, dia mengirimkan sebagian dari bonus penandatanganannya sekitar 200.000 rubel (USD2.040) atau Rp30 juta lebih asumsi kurs Rp15.492 yang dia terima dalam peso Kuba.
Hanya sedikit tempat yang merasakan tekanan lebih besar daripada La Federal.
Sebuah komunitas berpenduduk sekitar 800 orang di pinggiran Havana, satu dari empat penduduknya menganggur, menurut data pemerintah tahun 2022.
merdeka.com
Di jalan tanah sepanjang 100 meter tempat tinggal Cervantes, setidaknya tiga pria telah berangkat ke Rusia sejak Juni.
Bahkan, seorang lainnya telah menjual rumahnya untuk bersiap berangkat.
"Anda dapat mengandalkan satu tangan mereka yang tersisa. Kebutuhanlah yang mendorong hal ini,"
kata perempuan berusia 42 tahun itu sambil mengamati jalan dari teras kecil tempat dia menggunakan kembali dua mangkuk toilet yang rusak sebagai pot bunga.
Reuters menelusuri kisah keempat pria tersebut, bersama dengan lebih dari selusin warga Kuba lainnya yang direkrut untuk pergi ke Rusia dari distrik-distrik di ibu kota Havana dan sekitar.
Mulai dari seorang pembangun dan penjaga toko hingga pekerja kilang dan karyawan perusahaan telepon.
Sebelas orang akhirnya terbang ke Rusia sementara tujuh lainnya merasa kedinginan pada saat-saat terakhir.
Respon Rusia
Kremlin dan Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi pertanyaan tentang perekrutan warga Kuba untuk militer mereka.Pemerintah Kuba juga tidak menanggapi pertanyaan untuk artikel ini.
Berita mengenai warga Kuba yang bergabung dengan militer Rusia menjadi berita utama bulan ini ketika pemerintah Havana, sekutu lama Rusia yang menyatakan pihaknya bukan bagian dari perang di Ukraina.
Pihaknya juga mengklaim telah menangkap 17 orang yang terkait dengan jaringan perdagangan manusia, yang memikat orang Kuba untuk berperang demi Moskow.