Said Didu: Ada konglomerat kuasai lahan setara kebun sawit PTPN
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu angkat bicara terkait tudingan Kadin yang menyebut BUMN memonopoli proyek dan bisnis di Tanah Air. Menurutnya, pernyataan tersebut tidak tepat karena swasta juga banyak bermain di dalam bisnis Indonesia.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu angkat bicara terkait tudingan Kadin yang menyebut BUMN memonopoli proyek dan bisnis di Tanah Air. Menurutnya, pernyataan tersebut tidak tepat karena swasta juga banyak bermain di dalam bisnis Indonesia.
"BUMN sangat dominan? Yang menguasai lahan 80 persen siapa? Yang menguasai tambang siapa? Kan swasta. BUMN menguasai tambang hanya 5 persen," ungkapnya dalam diskusi bertema 'Monopoli BUMN?", di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10).
-
Gimana konstruksi jembatan Panyindangan dibangun? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa” untuk memperkokoh strukturnya. Judesa memiliki desain khas berupa sistem lantai, batang yang menggantung serta kabel baja sebagai pengikatnya.
-
Dimana lokasi pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di IKN? Tim terpadu fokus mempercepat pembebasan lahan warga terdampak pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kelurahan Sepaku, lanjut Alimuddin, serta lahan milik warga masuk areal pembangunan jalan bebas hambatan atau tol seksi 6A dan 6B di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku.
-
Jembatan Panyindangan ini ada di mana tepatnya? Jembatan gantung Panyindangan penghubung Desa Baginda dengan Desa Gunasari, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat berhasil mencuri perhatian.
-
Kapan Danau Setu Patok dibangun? Adapun menurut sejarah, Setu Patok merupakan danau buatan dari yang sebelumnya merupakan leuwi atau bagian dari sungai.
-
Kapan struktur ini ditemukan? Struktur yang ditemukan ini berbentuk L dan dimuat dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada pada Senin (6/5) dalam jurnal Archaeological Prospection.
-
Kapan struktur batuan besar itu terbentuk? Struktur yang dijuluki Melanesian Border Plateau yang membentang di area seluas 1.000 kali 200 mil ini diduga terbentuk sekitar 100 juta tahun lalu.
Menurutnya, selama ini tidak ada satu sektor usaha-pun di Indonesia yang tidak dibuka untuk swasta. "Pupuk karena memang subsidi. Transportasi, dulu oleh Garuda Indonesia saja, sekarang tidak kan," tambahnya.
Bahkan menurutnya, ada pihak swasta yang benar-benar mendominasi lahan di sejumlah wilayah. Meski demikian, Said Didu enggan merinci pengusaha swasta mana yang dimaksud.
"Ada satu orang konglomerat itu memiliki luas kebun setara dengan kebun sawit milik PTPN. Pernahkah Kadin bilang mereka mendominasi? Kan tidak," jelasnya.
Dia-pun menegaskan bahwa bisnis di sektor vital Tanah Air malah dikuasai oleh pengusaha swasta. "Sektor vital untuk masyarakat memang dikelola oleh BUMN. Tapi misalnya air mineral itu penting untuk masyarakat, tapi BUMN nggak masuk kan," tegas dia.
Baca juga:
Mantan Sesmen BUMN: Lemahnya swasta di proyek infrastruktur daerah karena politik
Kadin: BUMN perlu ajak swasta dalam proyek infrastruktur
Jamin tak ada PHK akibat penggunaan e-tol, pegawai Jasa Marga akan dirotasi
Kesalnya Menteri Rini saat BUMN dituding monopoli proyek hingga swasta tak kebagian
Bos Wijaya Karya soal BUMN disebut monopoli proyek: Kita butuh swasta