Sambangi DPR, Menkeu dapat 'surat cinta' dari pegawai Ditjen Pajak
Sri Mulyani mengatakan kasus OTT pejabat Ditjen Pajak merupakan wujud keserakahan dan ketamakan pegawainya. Menurutnya, apabila dinaikkan gaji 1.000 kali lipat tidak akan pernah cukup jika pegawai pajak mempunyai niat buruk.
Anggota Komisi XI DPR RI Mohammad Misbakhun mengaku mendapatkan laporan kekecewaan para pegawai Direktorat Jendral Pajak (DJP) terhadap pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Menurutnya, pernyataan Sri Mulyani soal kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) pegawai Ditjen Pajak berinisial HS menyakiti perasaan pegawai.
"Saya ingin menangkap sebuah kegundahan teman-teman di Dirjen pajak yang kebetulan banyak teman dan sahabat sabahat saya yang masih bekerja. Saya minta izin membacakan curhatan mereka di Whatsapp grup dua hari ini saya menerima itu, temanya menaikkan gaji 1.000 kali lipat. Itu melukai hati mereka ," kata Misbakhun di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Senin (28/11).
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Bagaimana Sri Mulyani mengenalkan Thomas Djiwandono? "Namanya Pak Tommy Djiwandono, aku manggilnya mas sih sebetulnya, tapi Pak terlalu tua. Mas Tommy Djiwandono untuk yang belum kenal atau sebagian sudah mengenal beliau," ujar Sri Mulyani.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana Dahlan Djambek terlibat dalam PRRI? Pembentukan PRRI di Sumatera Barat karena tidak puas dengan kinerja pemerintah Orde Lama.Dahlan bergabung dengan PRRI bersama tokoh-tokoh besar lainnya seperti Syafruddin Prawiranegara, Soemitro Djojohadikoesoemo, Ahmad Husein, dan Maludin Simbolon.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
"Ibu tolong jangan hakimi kami dengan beranggapan kata lalai, boros dan tamak. Ibu boleh geram mungkin yang ibu maksud baik karena maksudnya adalah oknum yang menodai integritas Kemenkeu. Tapi mengumbar ke publik dengan dipaksa wartawan itu melukai hati kami, ibu boleh geram malah harus terus geram saat ada pegawai Kemenkeu yang berkhianat tapi enggak perlu diumbar terus, ada KPK biar nanti hakim yang memutuskan kami tidak minta dinaikan gaji 1.000 kali, kami cuma minta please jangan tambah luka kami dengan jumlah-jumlah yang dilontarkan publik. Seolah kami semua sama dengan oknum tersebut mohon maaf dengan kata yang kurang sopan percayalah bu, kami tidak akan pernah bosan mencintai negeri ini. Ditulis by someone," katanya.
Selain itu, para pegawai pajak juga mempertanyakan pernyataan Sri Mulyani yang bilang mereka bisa jadi kelas menengah tapi tidak bisa jadi kaya. Misbakhun menegaskan para pegawai pajak hanya meminta Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini untuk melihat perjuangan mereka.
"Mereka berjuang sosialisasi Tax Amnesty sukses terlepas masalah-masalah yang ada, yang utama OTT, mereka hanya berharap lebih arif bijaksana menjadi seorang ibu yang seutuhnya yang dapat memberikan bimbingan dorongan menjadi yang baik," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani hanya mengingatkan untuk pegawainya jangan ada yang terluka atau kecewa mengenai hal tersebut.
"Kalau ada yang terluka untuk melihat tulisan saya, saya merasa sebagai menkeu tidak hanya masalah terluka. Saya ingin mengajak yang hampir 99 persen yang saya yakin staf yang baik. Dia adalah manusia normal yang punya harga diri yang saya juga merasakan itu," kata Sri Mulyani.
Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan kasus OTT pejabat Ditjen Pajak merupakan wujud keserakahan dan ketamakan pegawainya. Menurutnya, apabila dinaikkan gaji 1.000 kali lipat tidak akan pernah cukup jika pegawai pajak mempunyai niat buruk.
"Kalau mau dinaikkan 1.000 kali lipat pun ini nggak akan pernah cukup untuk ketamakan. Saya enggak akan pernah mampu untuk naikkan gaji Rp1 miliar eselon III," kata Sri Mulyani.
Baca juga:
Di DPR, Sri Mulyani dan anak buah minta maaf soal kasus pungli
Menkeu Sri Mulyani ingatkan jika ingin kaya jangan menjadi PNS
Kuasa hukum penyuap Ditjen Pajak sebut ada beberapa pihak terlibat
Kasus suap pejabat Ditjen Pajak, KPK dalami dokumen hasil sitaan
KPK sebut perusahaan penyuap pejabat pajak bisa jadi pelaku tipikor
Presiden Jokowi soal OTT di DJP: Kalau ada lagi digebuk lagi
Kasus suap Pajak, KPK curiga komitmen fee ke Handang Soekarno besar
Tak kalah menarik:
Mengapa Minggu adalah hari libur? Ini alasannya!
7 Keuntungan punya bos cowok
6 Kisah mengerikan uji coba medis yang korbankan kaum tak berdaya
Sering tiba-tiba terbangun ketika tidur? Ini yang jadi sebabnya
5 Bahaya kesehatan yang timbul akibat kebanyakan bercinta