Saratoga dorong dua anak usaha segera melantai di bursa
Peningkatan laba oleh Medco Power Indonesia dan Tri Wahana Universal membuat proses IPO bakal dipercepat.
Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk serius mempersiapkan dua anak usaha untuk melantai di bursa saham. Keduanya adalah produsen listrik geothermal PT Medco Power Indonesia serta perusahaan kilang minyak PT Tri Wahana Universal. Adapun, target waktu spesifik pelaksanaan penawaran saham perdana (IPO) belum dipatok.
Pada mulanya, Saratoga selaku pemilik saham mayoritas, menunggu kedua perusahaan itu mapan terlebih dulu sebelum masuk ke fase IPO. Akan tetapi, pertumbuhan laba yang menggembirakan membuat proses penawaran ke publik akan dipercepat.
"Dua perusahaan ini kami sangat melihat ekspansinya signifikan, sehingga pada saat yang tepat, kami mendukung mereka menawarkan saham di publik," kata Presiden Direktur Saratoga Sandiaga Uno di Tempo Scan Tower, Jakarta, Rabu (7/5).
Ditemui di forum yang sama, Direktur Utama Medco Power Fazil Alfitri mengakui pihaknya intensif menyiapkan kajian jelang IPO. Beberapa proyek utama sedang digenjot operasionalisasinya, supaya perseroan kinclong di mata publik.
"Kita mengupayakan persiapan IPO kalau tidak akhir tahun ini, atau mid 2015. Kita selalu cari cara supaya kondisi finansial lebih bagus, supaya bankability-nya meningkat," kata Fazil.
Adapun Saratoga tidak akan mempengaruhi kajian yang dilakukan dua anak usahanya sebelum melantai di bursa. Sandiaga mempersilakan manajemen mengambil keputusan itu, bila waktunya sudah tepat. "Kami terus dialog dengan manajemen dan lihat kapan size dan tepatnya (untuk IPO)," cetusnya.
Saat ini Medco Power telah mulai mengelola proyek pembangkit listrik geothermal Sarulla dengan rencana daya listrik 320 Mega Watt. Selain itu, masih ada proyek serupa di Ijen, ditambah lima pembangkit mini hidro dengan daya bervariasi antara 2 MW hingga 70 MW. Itu belum termasuk PLTU 300 MW di Batam, PLTU 1.320 MW di Jepara, dan 30 MW di Sumatera Selatan.
Adapun Tri Wahana bergerak di bisnis pengolahan minyak, dengan pabrik di Bojonegoro Jawa Timur.
Sandiaga mengaku gembira, karena dua anak usahanya mampu menjalankan ekspansi dan terus tumbuh. "Medco bisa nambah daya di Sarulla. Tri Wahana juga nambah kapasitas," ungkapnya.
Baca juga:
OJK catat baru 7 perusahaan bakal IPO tahun ini
Aturan BEI soal IPO emiten tambang segera rampung
41 Tahun di dunia transportasi, Lorena resmi melantai di bursa
Perdana melantai di bursa, saham induk usaha antv naik 120 poin
Disokong pendapatan iklan antv, IMC catat laba 2013 Rp 118 M
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kapan BRI pertama kali melakukan penawaran umum perdana (IPO)? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023. BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811,7 miliar lembar saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).