Saratoga Investama Raup Dividen Rp 900 Miliar
Presiden Direktur Saratoga, Michael Soeryadjaya menjelaskan bahwa kinerja perusahaan pada tahun 2018 menggambarkan bahwa strategi investasi yang dilakukan oleh Saratoga mampu menghasilkan hasil investasi yang optimal.
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) meraih dividen senilai Rp 900 miliar dari perusahaan investasinya. Pencapaian ini menjadi bukti kuatnya fundamental perusahaan investasi Saratoga di tengah kondisi perekonomian yanh sangat dinamis di tahun lalu.
Presiden Direktur Saratoga, Michael Soeryadjaya menjelaskan bahwa kinerja perusahaan pada tahun 2018 menggambarkan bahwa strategi investasi yang dilakukan oleh Saratoga mampu menghasilkan hasil investasi yang optimal.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
Secara fundamental, perusahaan-perusahaan investasi Saratoga juga tumbuh secara positif dan terus meningkatkan nilai tambah perusahaan melalui strategi pertumbuhan organik dan non organik.
"Kami bangga dengan kinerja perusahaan investasi kami di tengah tantangan bisnis yang sangat dinamis pada tahun 2018. Disiplin dan kehati-hatian dari tim investasi kami merupakan kunci keberhasilan Saratoga dalam mencapai pengembalian investasi yang optimal," jelas Michael di Jakarta, Kamis (28/3).
Michael menjelaskan, pendapatan dividen sebesar Rp 900 miliar diperoleh dari enam perusahaan investasi. Hasil ini menunjukkan kinerja operasional dan bisnis yang kuat dari perusahaan investasi.
"Hasil yang diperoleh Saratoga ini sangat menggembirakan. Tidak hanya pertumbuhan pendapatan dividen selama bertahun-tahun, tetapi yang lebih penting, diversifikasi perusahaan investasi yang berkontribusi pada dividen," jelasnya.
Pada tahun 2018, Saratoga juga terus mengidentifikasi peluang untuk menambah nilai perusahaan. Salah satunya adalah investasi baru di PT Aneka Gas Industri Tbk. (kode saham: AGII), pemasok gas industri dominan di negara ini. Untuk mengambil keuntungan dari pertumbuhan sektor teknologi, Saratoga juga mulai merambah bisnis start-up melalui mitra investasi.
"Perusahaan percaya bahwa sektor teknologi memiliki prospek yang menjanjikan di masa depan karena adanya disrupsi dalam cara hidup kita dan implikasi luas kepada masyarakat," kata Michael menambahkan.
Terkait kerugian sebesar Rp 6,2 triliun, Michael menegaskan itu merupakan rugi buku yang belum di realisasi. Kerugian terjadi akibat volatilitas harga saham sejumlah perusahaan investasi serta kenaikan suku bunga, fluktuasi harga komoditas dan melemahnya mata uang yang terjadi sepanjang 2018.
"Kerugian itu sebagai dampak penerapan mark to market sejak 2017. Ini adalah rugi buku yang belum direalisasi," tegasnya.
Sebagai perusahaan investasi aktif, kinerja Saratoga memang sangat dipengaruhi oleh perusahaan investasi. Dan hal yang biasa jika nilai investasinya turun ketika perekonomian bergejolak, seperti yang terjadi di 2018.
"Dari waktu ke waktu, kondisi ini normal terjadi di pasar untuk melalui berbagai tahap volatilitas dan sebagai investor jangka panjang, kami tetap percaya diri pada prospek perusahaan investasi. Kami juga yakin bahwa harga saham pada akhirnya akan mampu menyamai fundamental perusahaan," kata Michael optimis.
Baca juga:
Penerapan Standar Akuntansi Baru Akan Berdampak Pada Kinerja Keuangan Emiten
OJK Harap Layanan Pembukaan Rekening Online Tingkatkan Investor Modal
KSEI Soroti Sistem Keamanan Layanan Pembukaan Rekening Online
OJK Resmikan Layanan Pembukaan Rekening Efek dan Dana Nasabah Online
Dividen Wijaya Karya Beton Naik 44,3 Persen
Resmi Akuisisi Phapros, Kimia Farma Rogoh Rp 1,36 Triliun