SBSN Telah Biayai 700 Proyek Senilai Rp138,3 Triliun Selama 7 Tahun
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mencatat, penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) selama 7 tahun terakhir, atau pada rentang waktu 2013-2020 telah membiayai lebih dari 700 proyek infrastruktur senilai Rp 138,35 triliun.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mencatat, penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) selama 7 tahun terakhir, atau pada rentang waktu 2013-2020 telah membiayai lebih dari 700 proyek infrastruktur senilai Rp138,35 triliun.
"Hingga tahun 2020 terdapat lebih dari 700 proyek yang sudah dibiayai oleh penerbitan SBSN dengan total Rp138,35 triliun," kata Deputi Bidang Sarana & Prasarana Kementerian PPN/Bappenas J Rizal Primana dalam sesi teleconference, Rabu (20/1).
-
Bagaimana Kementerian PPN/Bappenas berperan dalam pengendalian pembangunan? Dalam hal ini, Kementerian PPN/Bappenas mengambil bagian dalam pengendalian pembangunan yang menjamin tercapainya hasil pembangunan (outcome), serta pendampingan juga penguatan terhadap K/L dan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian proyek strategis nasional.
-
Apa yang dilakukan Bappenas untuk membantu dalam alokasi pembiayaan? Ini meliputi lokasi pembiayaan berdasarkan prioritas nasional pada sektor dan proyek strategis nasional yang berkelanjutan, pengembangan model investasi publik dan portofolio pembiayaan pembangunan, dan pelaksanaan kajian terkait koordinasi kelembagaan yang terlibat berikut sumber daya manusia dan pembiayaannya.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Siapa yang berperan dalam pengembangan jaringan pelayaran dan perdagangan Banggai? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, pelayaran dan perdagangan Banggai yang telah berlangsung pada masa sebelum abad ke-19 ini merupakan faktor penting dalam menggerakkan jalur-jalur yang menghubungkan sejumlah pelabuhan dan membentuk dinamika di kawasan timur Sulawesi. Para pedagang dan pendatang dari Bugis, Buton, Gorontalo, Mandar, Bajo, China, dan Arab berperan besar dalam pengembangan jaringan pelayaran dan perdagangan Banggai.
-
Gimana konstruksi jembatan Panyindangan dibangun? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa” untuk memperkokoh strukturnya. Judesa memiliki desain khas berupa sistem lantai, batang yang menggantung serta kabel baja sebagai pengikatnya.
Rizal mengatakan, pemerintah melihat melihat bahwa pelaksanaan proyek SBSN pada beberapa kementerian/lembaga saat ini dinilai baik. Dengan indikator seperti pelaksanaan proyek yang tepat waktu dengan output konkret, dan manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
Namun, pada beberapa kementerian/lembaga perkembangan proyek SBSN masih perlu diperkuat. Itu lantaran pengerjaan proyek tersebut belum diimbangi dengan kinerja yang optimal.
"Pada 3 tahun terakhir masih terdapat peluncuran anggaran proyek yang cukup besar pada kementerian/lembaga dengan nilai sebesar Rp5,2 triliun. Nilai peluncuran ini tentunya akan memberatkan instansi dalam pelaksanaan dan mempengaruhi kinerja kementerian/lembaga pada tahun berikutnya," tuturnya.
Menurut catatannya, sejumlah proyek SBSN masih menunjukan adanya beberapa kendala pada aspek perencanaan, pengadaan dan penganggaran proyek. Sehingga diperlukan penguatan di masing-masing kementerian/lembaga dalam pengelolaan proyek.
Seperti mengatur waktu pelaksanaan yang realistis, menajamkan kesiapan pelaksanaan, serta mengendalikan pelaksanaan di daerah termasuk penyelesaian masalah.
"Untuk itu perlu dilakukan perbaikan dalam proses pelaksanaan proyek SBSN serta menyusun rencana kebutuhan dalam jangka yang lebih panjang," imbuh Rizal.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sri Mulyani Ungkap Keuntungan Skema Pembiayaan Infrastruktur SBSN
Sri Mulyani: Kementerian Lembaga Ikut Skema SBSN Makin Banyak
Pengusaha Sebut Urus Izin Andalalin Kerap Jadi Momok Mengerikan
Urus Izin Andalalin Lebih Mudah dengan Si Andalan
Pembiayaan Infrastruktur SBSN 2021 Capai Rp27,57 T, Ini Rinciannya
Imbas Pandemi, Pembiayaan Proyek SBSN Menyusut Jadi Rp23,29 Triliun di 2020