SBY naikkan harga BBM karena keinginan rakyat
Harga BBM bersubsidi nantinya tidak akan melebihi Rp 6.500 per liter.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan keputusan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diambil atas dasar keinginan rakyat. Kenaikan BBM ini tidak akan signifikan agar tidak terlalu memukul masyarakat kecil.
"Selama ini kan ada opsi 2 harga. Kemudian banyak komentar 2 harga kok repot, rakyatnya repot, kaminya lebih repot sehingga pemikiran itu kami adopsi. Iya, jadi (kenaikan BBM bersubsidi) kemungkinan satu harga sesuai keinginan masyarakat dan (harga) di bawah Rp 6500 per liter," ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4).
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Bagaimana cara pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM? Implementasinya menunggu revisi Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak rampung.
-
Apa yang ingin dicapai dengan mengalihkan subsidi BBM? Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya," tegasnya di Jakarta, Senin (5/8)."Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan," kata Rachmat.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
-
Bagaimana upaya BPH Migas memastikan BBM subsidi tepat sasaran? Dalam pertemuan tersebut, Saleh Abdurrahman menyampaikan, rapat koordinasi ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya dengan seluruh pemerintah provinsi di Kalimantan. Saleh mengharapkan agar ajang ini dimanfaatkan untuk berdiskusi hal-hal yang masih kurang jelas atau menjadi perhatian pemerintah daerah.
Pemerintah, menurutnya, saat ini sedang mengkaji besaran kenaikan BBM bersubsidi yang cocok sampai besok diumumkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Besok presiden akan umumkan di Musrembangnas. Akan diumumkan opsi yang diambil," tuturnya.
Pemerintah berjanji akan memberikan kompensasi pada masyarakat kecil pada saat kenaikan BBM bersubsidi ini nanti. Bentuk bantuan yang akan diberikan mulai dari peningkatan program jaminan sosial sampai Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Jero meyakinkan bahwa program BLT ini tidak akan menjadi alat politik. "Kalau perlu untuk yakinkan tidak ada alat politik, semua parpol pasang benderanya waktu serahkan (BLT). Ini bareng-bareng bukan untuk satu partai," tegasnya.
(mdk/bmo)