Sebanyak 222.100 rekening warga RI bersaldo di atas Rp 2 miliar
Jumlah rekening yang dijamin LPS mencapai 179.821.600 per Maret 2016.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merilis data mengenai pertumbuhan jumlah rekening dan nominal simpanan yang dijamin pada bank umum per Maret 2016. Jumlah rekening yang dijamin mencapai 179.821.600 rekening atau tumbuh 1.149.399 rekening (0,64 persen) dibanding posisi jumlah rekening hingga Februari 2016 yang sebanyak 178.672.201 rekening.
Dilihat dari total simpanan berdasarkan nilai simpanan yang dijamin, untuk simpanan dengan nilai sampai dengan Rp. 2 miliar, jumlah rekeningnya meningkat sebesar 0,65 persen (MoM), dari 178.447.774 rekening (Februari 2016) menjadi 179.599.500 rekening (Maret 2016).
-
Bagaimana cara LPS menangani simpanan nasabah yang melebihi Rp2 miliar? Sedangkan jumlah simpanan di atas Rp2 miliar akan diselesaikan oleh Tim Likuidasi berdasarkan hasil likuidasi kekayaan bank.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana LPS Indonesia bisa meningkatkan pengawasan setelah melihat kasus SVB dan SBNY? LPS Indonesia Tingkatkan Pengawasan Berkaca pada kasus kegagalan SVB dan SBNY, Puteri berharap Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) beserta otoritas lainnya di Indonesia bisa meningkatkan pengawasan dan pengaturan,khususnya terhadap manajemen risiko likuiditas untuk mencegah kejadian terulang kembali.
-
Kapan kinerja industri perbankan Indonesia terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil," jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
"Jumlah nominal simpanannya turun sebesar 0,56 persen (MoM), dari posisi akhir Februari 2016 dengan jumlah nominal simpanan sebesar Rp. 1.998.159 miliar, menjadi Rp. 1.986.881 miliar (Maret 2016)," kata Sekretaris LPS, Samsu Adi Nugroho melalui siaran pers, Jumat (20/5).
Sedangkan untuk simpanan dengan nilai di atas Rp 2 miliar, jumlah rekeningnya turun 1,04 persen (MoM), dari 224.427 rekening (Februari 2016) menjadi 222.100 rekening (Maret 2016). Namun, jumlah nominal simpanannya meningkat sebesar 1,97 persen (MoM), dari Rp 2.514.598 miliar (Februari 2016) menjadi Rp. 2.564.026 miliar (Maret 2016).
Berdasarkan jenis simpanannya, jumlah rekening giro, tabungan, deposit on call dan sertifikat deposito mengalami kenaikan, sedangkan jumlah rekening deposito mengalami penurunan. Terkait dengan jenis valuta, baik jumlah rekening simpanan dalam rupiah maupun valas sama-sama meningkat. Lain halnya dengan nominal simpanannya , nominal simpanan dalam rupiah meningkat sedangkan nominal simpanan dalam valas menurun.
Peningkatan jumlah rekening simpanan yang dijamin dalam rupiah adalah sebesar 0,64 persen (MoM), di mana per akhir Februari 2016 berjumlah 177.591.374 rekening, menjadi 178.733.899 rekening per akhir Maret 2016. Sementara itu, peningkatan jumlah rekening simpanan dalam valas juga sebesar 0,64 persen (MoM), di mana per Februari 2016 jumlahnya 1.080.827 rekening, kemudian naik menjadi 1.087.701 rekening di akhir Maret 2016.
Jika dilihat dari nominalnya, simpanan dalam rupiah mengalami peningkatan sedangkan simpanan dalam valas mengalami penurunan. Simpanan dalam rupiah meningkat 1,51 persen (MoM), dari sebesar Rp 3.795.025 miliar (Februari 2016) menjadi Rp 3.852.462 miliar (Maret 2016). Simpanan dalam valas, jumlahnya menurun sebesar 2,69 persen (MoM) dari sebesar Rp 717.732 miliar (Februari 2016) menjadi Rp 698.445 miliar (Maret 2016).
Total simpanan di bank umum per Maret 2016 mengalami sedikit peningkatan sebesar Rp. 38.150 miliar atau 0,85 persen (MoM) dibanding posisi akhir Februari 2016, nilainya menjadi sebesar Rp 4.550.907 miliar.
Bank umum peserta penjaminan per Maret 2016 berjumlah 118 bank. Terdiri dari 106 bank umum konvensional dan 12 bank umum syariah. Bank umum konvensional, terdiri dari 4 Bank Pemerintah, 26 Bank Pemerintah Daerah, 66 Bank Umum Swasta Nasional dan 10 Kantor Cabang Bank Asing.
Baca juga:
Triwulan I-2016, KSSK pastikan sistem keuangan Indonesia terkendali
Mulai 15 Mei 2016, LPS turunkan tingkat bunga penjaminan 25 bps
LPS gandeng BPKP tingkatkan kualitas audit keuangan & investigatif
LPS gandeng mahasiswa UGM sosialisasi penjagaan stabilitas perbankan
Mantan bos LPS diangkat jadi dirut baru Bank Mandiri
LPS: Suku bunga turun bikin ekonomi Indonesia tumbuh
OJK target pembahasan RUU JPSK selesai minggu depan