Sejak Akhir 2015, PLN Tambah Utang Hingga Rp160,7 Triliun
Pelaksana tugas Direktur Utama PLN Djoko Abumanan mengatakan, investasi dari Desember 2015 sampai Maret 2019 sebesar Rp 334,7 triliun, porsi pendanaan yang berasal dari kas internal PLN mencapai Rp 174 triliun sedangkan sisanya diperoleh dari utang.
PT PLN (Persero) telah menambah utang sebesar Rp160,7 triliun, sejak Desember 2015 sampai Maret 2019. Uang tersebut digunakan untuk mendanai proyek infrastruktur kelistrikan.
Pelaksana tugas Direktur Utama PLN Djoko Abumanan mengatakan, investasi dari Desember 2015 sampai Maret 2019 sebesar Rp334,7 triliun, porsi pendanaan yang berasal dari kas internal PLN mencapai Rp174 triliun sedangkan sisanya diperoleh dari utang.
-
Kenapa PLBN Entikong dibangun ulang? "Ini masalah kebanggaan, masalah nasionalisme, masalah martabat dan harga diri kita. Kalau saya tidak mau seperti itu. Di sana saya bisa melihat, yang di sebelah sangat megah, yang di kita sangat jelek sekali. Saat itu juga saya perintahkan Menteri PU seminggu harus diruntuhkan," ujar Presiden Joko Widodo saat meresmikan PLBN Entikong, 21 Desember 2016.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Mengapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Apa itu PLBN Entikong? Ya, bangunan tersebut adalah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, perbatasan Indonesia-Malaysia.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Bagaimana PLBN Entikong dibangun? PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merupakan pelaksana konstruksi yang dipercaya pemerintah untuk melakukan perombakan total Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dengan nilai proyek Rp152,49 miliar.
"Demikian own share (pendanaan sendiri) investasi sebesar 52 persen," kata Djoko, saat rapat dengan Komisi VI, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/6).
Djoko menambahkan, dalam kurun waktu akhir Desember 2015 sampai sampai Maret 2019, secara akumulatif penambahan pinjaman PLN secara sebesar Rp160,7 triliun. Utang tersebut terdiri dari 2015 Rp18,7 triliun, 2016 Rp22,4 triliun, 2017 Rp42,5 triliun, 2018 Rp70,3 triliun dan Maret 2019 sebesar Rp6,9 triliun.
Menurut Djoko, penambahan utang selama 3 tahun tiga bulan tersebut jauh lebih rendah, dibandingkan tambahan penyerapan investasi sebesar Rp334,7 triliun. "Hal ini menunjukkan keuangan PLN yang sehat karena dapat menggunakan dana internal," tuturnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PLN Klaim Rasio Pemadaman Listrik Sejak 2016 Terus Menurun
Bali Larang Pembangunan Pembangkit Listrik Batu Bara dan BBM
PLN Bakal Terapkan Aturan Baru: Tarif Listrik Bisa Berubah Setiap Saat
PLN Bali Raup Pendapatan Rp3 Triliun Hingga Mei 2019
Strategi PLN Penuhi Kebutuhan Industri Dalam Negeri
Menteri Rini Mengaku Belum Terima Laporan Calon Dirut PLN Baru