Sektor ekonomi pengguna utang luar negeri Indonesia Rp 3107 T
Sektor keuangan, persewaan dan perusahaan jasa paling banyak menggunakan utang luar negeri.
Bank Indonesia (BI) melansir data terbaru mengenai utang luar negeri Indonesia. Per Februari 2014, utang luar negeri Indonesia tembus USD 272,1 miliar atau setara dengan Rp 3107,4 triliun. utang ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah dan bank sentral sebesar USD 129 miliar serta utang luar negeri swasta sebesar USD 143 miliar.
Dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, sektor ekonomi Indonesia terbesar pengguna utang luar negeri adalah sektor keuangan, persewaan dan perusahaan jasa. Sektor ekonomi ini menggunakan utang luar negeri sebesar USD 118,5 miliar.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Kenapa Bank Jatim ikut serta dalam misi dagang di Bengkulu? Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Kapan Alfred Budiman berhenti bekerja di bank? Saya kerja di bank itu sejak 2020 dan resign kemarin pada Mei 2023, karena dulu tiap bulan saya ada gaji yang masuk ke rekening. Nah kalau sekarang, saya justru harus nabung di tanggal gajian,” terangnya.
Sektor ekonomi selanjutnya adalah sektor industri pengolahan yang mempunyai utang luar negeri sebesar USD 30,6 miliar. Kemudian disusul oleh sektor pertambangan dan penggalian di mana total utang sektor ekonomi ini mencapai USD 26 miliar.
Utang luar negeri ini juga terbanyak di sektor listrik, gas dan air bersih yang mencapai USD 20,6 miliar. Kemudian disusul oleh sektor jasa atau service dengan total utang mencapai USD 18,6 miliar.
Sektor ekonomi yang menggunakan utang luar negeri selanjutnya adalah sektor pengangkutan dan komunikasi dengan total utang mencapai USD 12,4 miliar dan disusul oleh sektor bangunan dengan total utang USD 11 miliar.
Sedangkan sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan menggunakan utang luar negeri mencapai USD 9,5 miliar. Sektor ekonomi terkecil pengguna utang luar negeri adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan total utang hanya USD 8 miliar. Sedangkan sektor lain lain total utang mencapai USD 16,9 miliar.
Sebelumnya, Bank Indonesia khawatir melihat rasio utang luar negeri swasta yang amat tinggi. Jika tidak dikelola baik, bisa berpotensi menyulut krisis finansial seperti pengalaman 1997.
Hal itu ditekankan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, selepas seminar ekonomi ANZ di Jakarta, Rabu (26/2).
Otoritas moneter memang tak bisa melarang ekspansi swasta yang banyak menerbitkan utang dari dana asing, apalagi pada perusahaan multinasional. Tetapi perlu diperhatikan penggunaannya supaya produktif.
"Kami paham sebagian itu untuk pinjaman perusahaan induk, terkait perdagangan. Tapi kalau ada yang pinjam, itu harus hati-hati, jangan sampai melakukan missmatch," ujarnya.
Agus menyebut tiga jenis kesalahan pengelolaan utang swasta yang dulu menyeret Indonesia kepada krisis. Pertama adalah kekeliruan menganalisis pergerakan kurs, kedua luput memperkirakan jangka waktu jatuh tempo utang, dan ketiga salah membaca pergerakan modal asing.
"Jangan kita ulangi kondisi 1997-1998. Aktivitas utang swasta jangan tanpa sadar akan membuat negara bahaya," kata mantan menteri keuangan ini.