Sektor migas banyak gunakan produk impor, Kementerian ESDM bakal lakukan evaluasi
Namun, dari 2016 sampai 2018 penggunaan barang dalam negeri sektor migas terus mengalami kenaikan. Pada 2016 55 persen, 2017 58 persen dan 2018 saat ini 64 persen.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan evaluasi penggunaan barang dalam negeri pada sektor minyak dan gas (migas). Hal ini untuk menjawab dugaan belum optimalnya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada sektor tersebut.
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengakui ada beberapa barang yang diimpor meski barang tersebut diproduksi di dalam negeri, dia pun akan mengevaluasi hal tersebut.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Apa yang digambarkan oleh arca Ardhanari? Arca Ardhanari digambarkan dengan posisi berdiri tegap di atas padmasana. Kedua sisi arca dihiasi tumbuhan teratai yang keluar dari vas bunga.
-
Bagaimana arca Ardhanari diwujudkan? Arca ini disebut sebagai persatuan antara Dewa Siwa dengan Dewi Parwati yang diwujudkan setengah laki – laki (Siwa) dan setengah wanita (Parwati).
-
Siapa mantan kekasih Pratama Arhan? Netizen kembali ramai membicarakan Marshella Aprilia, mantan kekasih Pratama Arhan yang dikabarkan telah menjalin hubungan asmara selama beberapa tahun belakangan.
"Beberapa kasus ada impor, katanya padahal barangnya di Indonesia. Ini saya cek, projectnya masuk nggak," kata Arcandra, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (24/7).
Menurut Arcandra, dari 2016 sampai 2018 penggunaan barang dalam negeri sektor migas terus mengalami kenaikan. Pada 2016 55 persen, 2017 58 persen dan 2018 saat ini 64 persen.
"Dari curva kita, 2016 – 2018 naik selalu penggunaan TKDN nya. Curva kita, 2016 55 persen, 2017 58 persen, 2018 sudah 64 persen. Jadi kita naik terus," paparnya.
Arcandra menyebut, sektor migas akan terus meningkatkan penggunaan barang dalam negeri, dengan menyesuaikan spesifikasi yang dibutuhkan dan harga yang jauh lebih murah dibanding barang impor. Penggunaan barang dalam negeri akan menciptakan dampak berganda, seperti menciptakan lapangan kerja dan menghemat devisa.
"Bagaimana caranya kalau ada produksi untuk migas ya, pipa dalam negeri yang spec nya masuk, harga kompetitif ini untuk digunakan di dalam negeri. Kenapa? Disatu sisi, kalau kita impor, rupiah tertekan, kalau dalam negeri maka kita bisa jaga devisa. Ini juga nanti ada multiplier effect. Ini bener bener yang diproduksi dalam negeri," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kemenkeu: Kebocoran barang impor banyak terjadi di sektor migas
Kemendag diminta dorong produk RI masuk AS gantikan milik China
Berkat smelter, BKPM yakin Indonesia jadi 3 negara pengekspor baja terbesar dunia
Pengusaha mainan naikkan harga jual saat Rupiah sentuh 15.000 per Dolar
Ekspor produk makanan RI ke Uni Emirat Arab terganjal sertifikat halal
Tumbuh 49 persen, laba bersih Bukit Asam semester I Rp 2,58 triliun