Selesai 86 Persen, Proyek PLTU Lontar Siap Operasi September Mendatang
Proyek ini melibatkan tiga konsorsium yaitu Sumitomo Corporation, Black & Veatch International Company, dan PT Satyamitra Suray Perkasa dengan tanggal kontrak 17 September 2015.
Proyek PLTU Lontar dengan kapasitas 315 MW sudah mencapai 86 persen dan rencananya bisa beroperasi pada September mendatang. Jika selesai, PLTU ini bisa memperkuat kapasitas listrik Jawa-Bali dan menghemat pengeluaran PLN.
"Pembangunan PLTU Lontar saat ini telah mencapai 86 persen, dan salah satu kegiatan yang penting yaitu pelaksanaan boiler hydrotest telah dilakukan pada bulan ini sehingga diharapkan pada tahun ini diharapkan bisa beroperasi dan menambah kapasitas listrik di Jawa dan Bali dengan baik," ucap GM PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) Ratnasari Sjamsuddin pada press briefing di PLTU Lontar, Tangerang, Jumat (29/3/2019).
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Bagaimana cara PLTA Kracak menyalurkan listrik? “Jadi ini listriknya disalurkan ke Bogor, yang saat itu Buitenzorg sedang butuh, terutama untuk penerangan kantor gubernur. Setelah Buitenzorg memiliki penerangan, listrik disalurkan ke Tanjung Priuk untuk operasional Trem dan perkotaan,” kata sang kreator, Jejak Siborik.
Sisa 14 persennya hanyalah pemasangan sisa-sisa peralatan penunjang yang juga sudah disediakan. Nantinya, proyek strategis ini ditujukan mendukung listrik berbagai industri di Banten, sehingga masalah kecukupan listrik tak lagi menjadi masalah.
Proyek ini melibatkan tiga konsorsium yaitu Sumitomo Corporation, Black & Veatch International Company, dan PT Satyamitra Suray Perkasa dengan tanggal kontrak 17 September 2015. Nilai kontraknya sebesar Rp 1,43 triliun dan pinjaman dari Japan Bank for International Corporation (JBIC).
PLTU Lontar ini adalah ekspansi dari tiga unit eksisting 315 MW. Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS menyebut bila semua unitnya beroperasi maka bisa menyerap 1,5 juta ton batu bara tiap tahun yang umumnya dipasok dari daerah Kalimantan.
Proyek PLTU Lontar Siap Operasi September Mendatang ©2019 Merdeka.com
"Proyek ini sangat strategis karena akan menambah kapasitas listrik Jawa-Bali, akan memperkuat sistem kelistrikan Jakarta dan Banten, akan mengurangkan biaya produksi, kemudian akan mengurangkan subsidi, dan akan meningkatkan keandalan PLN yang ada di Jakarta-Banten," ujar Haryanto.
Sejauh ini, PLTU Lontar menyerap 2.000 orang tenaga lokal dan hanya 40 orang tenaga asing. "Tenaga asing cuman 2 persen saja," jelas Haryanto.
Haryanto juga memastikan PLTU ini akan mengurangi biaya listrik jadi lebih murah dan kompetitif dengan negara-negara tetangga, sementara untuk masalah polusi akibat batu bara, Haryanto menyebut batu bara ini sudah dibatasi di Jawa dan PLN memiliki teknologi untuk meminimalkan polusi.
Baca juga:
Menengok Pembangunan PLTU Lontar 4 di Banten
Proyek PLTU Lontar Bernilai Rp 1,43 Triliun Siap Beroperasi September 2019
Idrus Marham Jalani Sidang Keterangan Terdakwa
Berkostum Orangutan, Walhi Tolak PLTA Batangtoru di Depan Konjen China
LIPI Usul Pemberian Sanksi untuk PLTU Hasilkan Karbon Tinggi
KPK Kembali Periksa Johannes Kotjo Terkait Suap PLTU Riau