Semester I-2019, Capaian Kontrak WIKA Hanya Rp15,2 Triliun
PT Wijaya Karya (WIKA) tbk akan fokus mengejar target kontrak sebesar Rp 61 triliun tahun ini. Hingga selesai semester I 2019, perseroan baru berhasil mendapat Rp 15,2 triliun, itu pun didominasi kontrak antar BUMN dengan porsi 57,4 persen.
PT Wijaya Karya (WIKA)tbk akan fokus mengejar target kontrak sebesar Rp61 triliun tahun ini. Hingga selesai semester I 2019, perseroan baru berhasil mendapat Rp15,2 triliun, itu pun didominasi kontrak antar BUMN dengan porsi 57,4 persen.
Direktur Utama Wika, Tumiyana, menyebut tidak akan melakukan revisi target Rp61 triliun. Ia yakin target akan terkejar meningkat di semester II seiring berjalannya belanja pemerintah dan selesainya proses pemilu yang notabene membuat swasta wait-and-see.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Apa profesi dari Wibowo Wirjodiprodjo? Veteran Wibowo Wirjodiprodjo adalah seorang pejuang kemerdekaan RI, dihormati sebagai veteran dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana proses kepergian Wibowo Wirjodiprodjo? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
"Kontrak itu target kita Rp61 triliun sekarang baru capai 15 koma sekian. Sampai dengan Q3 itu akan bergerak ke angka Rp37 triliun. Pada saat government spending bergerak, angka 61 itu saya tak akan revise down. Saya enggak pernah revisi. Saya bilang boleh revisi, tapi naik," jelas Tumiyana pada Rabu (7/8/2019) di kantor Kementerian BUMN di Jakarta.
Per semester I tahun ini, Wika mendapat kontrak swasta sebesar 29,08 persen, luar negeri sebesar 9,92 persen, pemerintah sebesar 3,55 persen, dan BUMN sebesar 57,4 persen. Porsi BUMN akan menurun hingga akhir 2019, itu dipengaruhi porsi kontrak pemerintah yang akan makin tinggi, yakni 16,48 persen.
Meski demikian, ia menyebut porsi BUMN bukanlah sebuah momok negatif, pasalnya itu mendukung sinergi antar BUMN. Total kontrak BUMN sendiri sudah mencapai Rp18 triliun.
"Sekarang dengan posisi politik prosesnya rampung, otomatis porsi private sector akan mulai jalan, government spending mulai naik, yang oversea juga bergerak, sehingga nanti porsi SOE (state-owned enterprise) akan kembali ke posisi 30 persen," jelasnya.
Pada akhir 2019, WIKA menghitung porsi kontrak pemerintah akan menjadi 16,48 persen, swasta sebesar 24,07 persen, investasi sebesar 24,17 persen, overseas 5,68 persen, dan BUMN menjadi 29,62 persen. Target laba mereka tahun ini mencapai Rp3 triliun, naik Rp1 triliun dari laba tahun sebelumnya.
Baca juga:
Dirut WIKA: Pembebasan Lahan Proyek Kereta Cepat Tinggal 2,7 Persen
Semester I-2019, WIKA Bukukan Laba Bersih Rp1,01 Triliun
Proyek-Proyek Besar yang Digeber Jokowi pada Periode Kedua
WIKA, PTPN VIII dan RNI Sinergi Kembangkan Kawasan Industri Subang
Ibu Kota Baru Harus Terapkan Teknologi Digital
Wijaya Karya Bukukan Laba Rp341 Miliar di Kuartal I 2019
Wijaya Karya Bakal Bangun Taman Halal Bernuansa Makkah dan Madinah