Sempat menguat, Rupiah kembali melemah hingga sentuh level Rp 13.574 per USD
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih sempat menguat usai pembukaan ke level Rp 13.547 per USD yaitu pukul 08.40 WIB. Namun demikian, kembali anjlok hingga menyentuh 13.574 per USD pukul 09.45 WIB.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) sempat menguat di perdagangan pagi ini, Kamis (26/10). Rupiah dibuka di level Rp 13.570 atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.578 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih sempat menguat usai pembukaan ke level Rp 13.547 per USD yaitu pukul 08.40 WIB. Namun demikian, kembali anjlok hingga menyentuh 13.574 per USD pukul 09.45 WIB.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Seperti diketahui, Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama pemerintah telah menyepakati Rancangan Undang Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Salah satu substansi yang ditetapkan pada rapat tersebut adalah nilai tukar Rupiah sebesar Rp 13.400 per USD.
Nilai tukar ini menguat dibanding R-APBN 2018 sebesar Rp 13.500 per USD. Namun angka ini justru stagnan jika dibandingkan APBN-Perubahan 2017.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, menguatnya patokan nilai tukar Rupiah ini dipengaruhi oleh kinerja perekonomian nasional yang relatif baik. Hal itu dilihat dari akselerasi proyek infrastruktur, keberhasilan program pengampunan pajak (Tax Amnesty), dan terjaganya tingkat inflasi.
"Juga positifnya neraca pembayaran, terkendalinya defisit transaksi berjalan, dan kuatnya cadangan devisa," kata Suahasil di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (25/10).
Selain itu, kebijakan stabilitas nilai tukar Rupiah terukur sesuai dengan fundamental ekonomi oleh Bank Indonesia (BI) dan suku bunga acuan BI. Meningkatnya sovereign rating ke investment grade (BBB-) juga menjadi salah satu faktor nilai tukar ini.
"Perbaikan ekonomi AS serta pengurangan balance sheet the Fed, juga masih diberlakukannya quantitative easing oleh ECB dan BoJ," imbuhnya.
Baca juga:
Harga lada di Bangka anjlok parah dari Rp 120.000 jadi Rp 60.000 per Kg
APBN 2018, anggaran 4 kementerian dan lembaga ini meningkat
Ini fokus belanja pemerintah Rp 2.220 triliun di APBN 2018
Tren pasar otomotif RI dinilai masih cerah, ini indikatornya
204 Perusahaan dari 38 negara kumpul di Pameran Communic Indonesia