Sentimen UU Cipta Kerja Bawa Rupiah Menguat ke Level Rp14.140 per USD
"Saat ini (UU Cipta Kerja) terus membawa berkah karena dengan payung omnibus law cipta kerja, para investor asing lebih mudah mendapatkan izin apabila akan membangun suatu perusahaan di Indonesia."
Nilai tukar Rupiah ditutup menguat di perdagangan hari ini, Senin (28/12). Rupiah menguat 45 poin ke level Rp14.155 dibanding penutupan sebelumnya di Rp14.140 per USD. Diperkirakan perdagangan besok pagi, mata uang Rupiah dibuka menguat di level Rp14.130 - Rp14.180 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, secara internal penguatan Rupiah dipicu respons positif pasar terhadap kehadiran UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Pascapandemi covid-19 memang awalnya banyak mendapat pertentangan baik dari aktivis buruh maupun para mahasiswa. Namun saat ini undang-undang sapu jagat tersebut malah membuat kepercayaan investor membaik.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
"Saat ini (UU Cipta Kerja) terus membawa berkah karena dengan payung omnibus law cipta kerja, para investor asing lebih mudah mendapatkan izin apabila akan membangun suatu perusahaan di Indonesia," tutur Ibrahim kepada wartawan, Jakarta, Senin (28/12).
Dalam regulasi tersebut terdapat berbagai klaster yang berkaitan dengan penyederhanaan perizinan. Berisi juga persyaratan investasi, ketenagakerjaan dan perlindungan UMKM. Termasuk dengan Investasi dan Proyek Pemerintah dan Kawasan Ekonomi khusus (KEK).
"UU Cipta Kerja membuat sinkronisasi dan kolaborasi untuk mencapai satu tujuan yang lebih efektif dan efisien di tengah-tengah lingkungan yang selalu berubah-ubah," tutur dia.
Ibrahim menegaskan ekspektasi yang paling penting dari undang-undang ini adalah implementasi. Implementasi ini harus dikawal agar mencapai beberapa perbaikan di indikator-indikator ekonomi.
"Hal inilah yang menjadikan para investor makin optimis undang-undang omnibus law Cipta Kerja akan berjaya di Indonesia," kata dia.
Sisi Eksternal
Sementara itu dari sisi eksternal, penguatan Rupiah didorong adanya berita Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah menandatangani undang-undang bantuan Covid-19 yang telah lama ditunggu-tunggu. Trump menandatangani paket bantuan dan pengeluaran pandemi senilai USD 2,3 triliun. Ini pun telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat selama minggu sebelumnya, pada hari sebelumnya.
Trump diketahui sebelumnya mengancam untuk tidak menandatangani RUU tersebut kecuali jumlah cek stimulus dinaikkan menjadi USD 2000 dari USD 600 saat ini. Kongres akan memberikan suara pada jumlah yang meningkat di kemudian hari.
"Tanda tangan Trump mencegah penutupan sebagian pemerintah federal dan akan mengembalikan tunjangan pengangguran bagi orang Amerika yang telah kehilangan pekerjaan mereka akibat pandemi Covid-19," papar Ibrahim.
Di Eropa, Uni Eropa (UE) memulai kampanye vaksinasi di seluruh benua kurang dari seminggu setelah menyetujui BNT162b2, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan BioNTech SE. UE juga mencapai kesepakatan perdagangan pasca-Brexit dengan Inggris sebelum Natal.
Namun, jumlah kasus Covid-19 global terus meningkat. Dari data Universitas Johns Hopkins, sampai 28 Desember 2020 sudah lebih dari 80,7 juta kasus.
Banyak negara telah menerapkan pembatasan yang lebih ketat untuk melawan jenis Covid-19 B.1.1.7 yang baru dan lebih menular. Jenis virus mutan kedua, kemungkinan berasal dari Afrika Selatan, juga telah ditemukan.
Sementara kesepakatan Brexit minggu lalu melegakan investor. Sifat dasar dari fakta tersebut membuat Inggris jauh lebih terpisah dari UE.
Para analis menunjukkan diskon yang telah membebani aset Inggris sejak 2016 tidak akan segera hilang. Brussels belum membuat keputusan apakah akan memberi Inggris akses ke pasar keuangan blok itu.
(mdk/idr)