Setelah Rupiah dan Ringgit, giliran dolar Australia anjlok parah
Nilai tukar dolar Australia sentuh level terendah sejak April 2009 silam.
Merosotnya pertumbuhan ekonomi global tidak hanya berdampak pada Indonesia maupun Malaysia. Australia juga merasakan, dan terbukti nilai tukar dolar Australia anjlok parah terhadap dolar Amerika (USD).
Nilai tukar dolar Australia terhadap dolar Amerika telah melewati level psikologis yaitu USD 0,7 per Dolar Australia. Ini adalah pertama kalinya dalam enam tahun terakhir.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Kenapa Presiden Sukarno merasa kesulitan keuangan? "Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno. "Dalam hal keuangan aku tidak mencapai banyak kemajuan sejak zaman Bandung," tambahnya.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Bagaimana Rusun Sentra Mulya Jaya membantu penghuninya dalam meningkatkan ekonomi? Jadi memang kita memberikan penyuluhan kepada penghuni yang ada di sini, agar mereka bisa memanfaatkan peluang-peluang dan berusaha untuk menopang ekonomi keluarga nantinya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Dilansir dari CNBC, nilai tukar dolar Australia anjlok 0,4 persen terhadap dolar Amerika di mana sebelumnya sempat menyentuh level USD 0,69 per dolar Australia, level terendah sejak April 2009 silam.
"Masyarakat Australia kena hukuman karena terlalu bergantung pada perdagangan dengan China," ucap ahli strategi mata uang di Westpac, Sean Callow seperti dilansir dari CNBC di Jakarta, Rabu (2/9).
Tidak berhenti di situ, kondisi Australia bakal lebih parah karena diperkirakan PDB negara kanguru tersebut akan menurun. Selain itu, pertumbuhan ekonomi pada April-Juni juga diperkirakan hanya 2 persen atau lebih rendah dari target pemerintah yang mencapai 2,2 persen.
Dolar Australia sendiri sudah anjlok sebesar 14 persen sepanjang tahun ini dan menempatkannya dalam jajaran mata uang berkinerja buruk pada 2015. Callow memprediksi, nilai tukar dolar Australia masih akan tertekan beberapa minggu ke depan.
"Pasar begitu rapuh, kita hanya bisa mengambil pandangan jangka pendek," tambahnya.
Sementara itu, ahli strategi mata uang dari National Australia Bank, Emma Lawson mengatakan, melemahnya nilai tukar dolar Australia karena ketidakpastian ekonomi wilayah dan global.
(mdk/idr)