Sinergi Bea Cukai, TNI dan BNN Berhasil Gagalkan Penyelundupan 30 Kg Sabu di Dumai
Penindakan diawali dari informasi yang diterima oleh petugas pada Jumat (12/06) bahwa akan ada kegiatan pengiriman sabu dari Malaysia ke Indonesia. Bea Cukai Dumai segera melakukan koordinasi dengan berbagai pihak baik internal maupun eksternal dengan membentuk beberapa tim untuk disebar ke beberapa titik.
Tim Gabungan Bea Cukai Dumai, Polisi Militer Angkatan Laut (POM AL) Dumai dan Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan lebih dari 30 Kg narkotika jenis sabu (methamphetamine) di wilayah perairan kota Dumai pada Sabtu (13/06). Tim dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Bea Cukai Dumai, Fuad Fauzi.
Fuad mengungkapkan bahwa wilayah perbatasan yang secara geografis masih terdapat begitu banyak celah, rupanya masih menjadi peluang besar mereka untuk menyelundupkan barang barang haram ke Wilayah Nusantara.
-
Apa yang disita Bea Cukai Soekarno Hatta? Puluhan kilogram sisik tenggiling yang digagalkan itu dikemas dalam lima paket, yang diperkirakan nilainya mencapai Rp3 miliar. Paket itu dengan pemberitahuan cassava chips dan saat diperiksa didapati keripik singkong bercampur sisik tenggiling yang telah dikeringkan," tegas Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Rabu (20/12).
-
Bagaimana cara Bea Cukai mengamankan narkoba yang didominasi sabu? "Direktorat Jenderal Bea Cukai di tahun 2023 telah berhasil mengamankan 5,6 ton narkotika yang didominasi oleh sabu atau amfetamin,” jelasnya.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa keunikan utama Curug Bengkawah? Dilansir dari Wisatapemalang.com, keunikan dari Curug Bengkawah adalah keberadaan dua air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter.
-
Kapan Curug Bengkawah dapat diakses? Dari pusat Kota Pemalang, air terjun ini dapat ditempuh selama 45 menit hingga 1 jam.
-
Kenapa Presiden Soeharto membekukan Ditjen Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
"Tidak lupa, mereka berupaya melibatkan masyarakat setempat sebagai kurir atau transporter barang barang haram tersebut. Kesenjangan ekonomi, langkanya lapangan pekerjaan, tawaran upah yang sangat menggiurkan, nampaknya menjadi variabel yang digarap dengan apik oleh para pemain dan bandar besar narkotika," ujar Fuad Fauzi.
Penindakan diawali dari informasi yang diterima oleh petugas pada Jumat (12/06) bahwa akan ada kegiatan pengiriman sabu dari Malaysia ke Indonesia. Bea Cukai Dumai segera melakukan koordinasi dengan berbagai pihak baik internal maupun eksternal dengan membentuk beberapa tim untuk disebar ke beberapa titik yang berpotensi menjadi landing spot ataupun daerah perlintasan.
"Kami mengerahkan tiga unit kapal patroli, untuk mendukung kegiatan ini. Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari POMAL Dumai dan BNN," terangnya.
Pengintaian yang dilakukan lebih dari 12 jam membuahkan hasil pada Sabtu (13/06). Salah satu tim mencurigai pergerakan speed boat dengan kecepatan tinggi menyusuri perairan Tanjung Lebam Dumai, dari arah Bengkalis.
"Setelah dilakukan pengejaran, kapal penyelundup berusaha kabur bahkan mencoba melakukan provokasi kepada petugas. Mereka melakukan perlawanan dengan berupaya menabrakan speed boatnya kepada kapal patroli Bea Cukai. Malang speed boat mereka justru mengalami kerusakan dan akhirnya tenggelam," tambah Fuad.
Dari penindakan ini, berhasil diamankan dua orang pelaku, masing masing berinisial RI (26) dan MY (34). Petugas juga berhasil mengamankan 30 tiga puluh bungkus sabu seberat 32Kg (bruto) yang dikemas dalam kemasan teh Cina merk Guanyinwang. Nilai barang hasil penindakan diperkirakan mencapai Rp32 miliar. Melalui penindakan ini petugas menyelamatkan 161ribu generasi bangsa dari bahaya narkoba yang berpotensi merusak kesehatan. Pelaku dan barang bukti selanjutnya diserahkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk proses lebih lanjut.
(mdk/hhw)