Singapura: Pengembangan Riset Tetap Dibutuhkan Meski Negara Alami Krisis
Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kebijakan Ekonomi Singapura, Heng Swee Keat menekankan, sektor riset dan pengembangan atau research and development (R&D) tak boleh ditinggalkan negara maju, meskipun ekonominya sedang terpuruk akibat krisis.
Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kebijakan Ekonomi Singapura, Heng Swee Keat menekankan, sektor riset dan pengembangan atau research and development (R&D) tak boleh ditinggalkan negara maju, meskipun ekonominya sedang terpuruk akibat krisis.
Sebab, kendala fiskal di masa krisis seperti pandemi Covid-19 lalu menyebabkan sejumlah negara memangkas investasi untuk bidang R&D. Negara maju atau perusahaan sukses memandang investasi di bidang tersebut bukan sesuatu yang bisa ditawar, karena untuk keunggulan kompetitif yang bertahan lama.
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Siapa yang menyarankan langkah-langkah untuk membantu masyarakat kelas menengah menghadapi tekanan ekonomi? Perusahaan konsultan audit dan pajak Grant Thornton Indonesia menyarankan langkah-langkah seperti diversifikasi pendapatan, pengelolaan utang yang bijak, dan peningkatan literasi keuangan agar tetap mampu bertahan bahkan tetap tumbuh di tengah tekanan ekonomi.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Kenapa penting untuk membuat anggaran yang ketat dalam menghadapi potensi krisis ekonomi? Mulailah dengan membuat anggaran yang sangat rinci untuk memantau pendapatan dan pengeluaran secara teratur. Identifikasi area di mana Anda dapat mengurangi biaya, seperti langganan yang tidak perlu atau pengeluaran makan di luar.
"Sokongan untuk dana investasi penting untuk membuat dobrakan baru di samping untuk bertahan. Itu mengapa di hampir setiap negara maju ada lembaga yang tetap mendorong inovasi atau R&D," ujar Heng dalam IBM Think on Tour 2022 Singapore Conference di Marina Bay Sands Convention Centre, Singapura, Kamis (2/6).
Dia menjelaskan, Singapura yang ingin jadi pusat bisnis, teknologi, dan teknologi berinvestasi besar pada sektor R&D. Di tengah-tengah masa pandemi Covid-19 pada akhir 2020 lalu, Pemerintah Negeri Singa tetap mengucurkan dana SGD 25 miliar, atau setara Rp 264 triliun untuk alokasi riset, inovasi dan kewirausahaan selama 5 tahun ke depan.
Itu dilakukan dalam upaya berkelanjutan guna memanfaatkan sains dan teknologi, agar Singapura bisa lebih tangguh, berkelanjutan, digital, dan menciptakan lebih banyak peluang pasca pandemi Covid-19.
Hal sebaliknya justru dilakukan Pemerintah RI selama masa pandemi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kala itu fokus menangani pandemi harus rela memangkas anggaran yang tidak sedikit untuk bidang penelitian. Seperti untuk Kementerian Riset dan Teknologi, di mana alokasinya terpotong hingga 94 persen, dari Rp 42,16 triliun menjadi hanya Rp 2,47 triliun.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah dan Pelaku Usaha Harus Responsif Hadapi Krisis Ekonomi
Konsumsi Rumah Tangga di 2023 Ditargetkan Tumbuh Hingga 5,4 Persen
Digitalisasi Toko Kelontong Diyakini Mampu Dorong Ekonomi Nasional
Menteri Sri Mulyani Waspadai Kegiatan Jalan-Jalan Keluar Negeri Orang Kaya RI
Indikator Pemulihan Ekonomi RI Terkini Versi Menteri Sri Mulyani
Pemerintah Terus Waspadai Dampak Lockdown di China